Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Miris, Desa Mulyoharjo Tidak Ada SMA, Warga Pilih Sekolah Ke Kaltim

Avatar
380
×

Miris, Desa Mulyoharjo Tidak Ada SMA, Warga Pilih Sekolah Ke Kaltim

Sebarkan artikel ini

Sungguh miris, tidak adanya bangunan fisik SMA di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, membuat masyarakat di sana harus melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke daerah lain, bahkan ada yang memilih bersekolah ke provinsi tetangga (Kalimantan Timur). Meski jarak ditempuh ke SMA sekitar 2 KM perjalanan.

KOTABARU, koranbanjar.net – Karena, dari Desa Mulyoharjo menuju sekolah milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sendiri, harus ditempuh jarak kurang lebih 25 KM.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Desa Mulyoharjo, Rahmat mengatakan, hampir 35 tahun di desanya tidak tersentuh sekolah tingkat atas atau SMA. Meski, sempat ada SMA PGRI di daerah tersebut, tetapi dua tahun belakangan terpaksa tutup dikarenakan permasalahan administrasi.

“Ada empat desa sebenarnya yang belum bisa menikmati pendidikan di kabupaten ini. Hingga sekarang, rata-rata remaja di Desa Mulyoharjo masih banyak yang menimba ilmunya ke Kaltim untuk tingkat SMA,” tuturnya kepada pers usai mengikuti kegiatan reses anggota Komisi II DPRD Kalsel, M. Yani Helmi di Balai Desa Pamukan Indah, Rabu (28/10) kemarin.

Dari keinginannya tersebut, Ia berharap ada sekolah yang lebih dekat daripada ke provinsi tetangga. Sehingga, pendidikan bisa dinikmati di banua sendiri.

“Idealnya, kami menginginkan ada dua SMA atau satu SMK agar kebutuhan edukasi di Desa kami yang dekat dengan perbatasan bisa merasakan kesetaraan seperti yang ada di perkotaan,”harapnya.

Tidak jauh berbeda dengan yang dipaparkan langsung oleh Kepala Desa Sekayu Baru, Lamsyah, yang menginginkan adanya fasilitas pembangunan fisik SMK di desanya. Dimana, kebutuhan jurusan khusus meliputi, perkebunan dan pertanian bisa direalisasikan agar dapat dinikmati masyarakat di wilayah tersebut.

“Memang jarak juga menjadi permasalahan selain infrastruktur jalan yang tidak mendukung. Minimal juga ada SMK, karena mayoritas disini banyak yang mengambil jenjang kejuruan. Bahkan, warga desa kami yang juga berbatasan dengan Kaltim rata-rata menimba ilmu disana daripada di Kabupaten Kotabaru sendiri,” paparnya.

Menyikapi keinginan warga tersebut, anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mengaku sangat terkejut dengan tidak adanya fasilitas pendidikan di wilayah ini. Meski mayoritas pendatang, akan tetapi, kesetaraan untuk mencerdaskan bangsa harus menjadi prioritas utama.

“Yang pasti, saya malu dan hal ini akan segera menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan untuk tingkat Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkapnya usai melaksanakan reses di Desa Pamukan Indah dan Mulyoharjo, di Balai Desa Pamukan Indah.

Bahkan, dirinya berencana akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan ke DPRD sesuai Komisi yang menaungi instansi tersebut agar dapat ditindaklanjuti.

“Pasti akan dipanggil dan fasilitas pendidikan di Desa Mulyoharjo untuk tingkat SMA harus ada, dan perlu diperjuangkan, ini jadi catatan penting bagi kami. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan, hanya untuk meningkatkan kesetaraan pendidikan dipelosok, dimana juga menjadi perhatian khusus,” tegasnya.(rhs/ap/yon)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh