Sambil menunggu bedug waktu berbuka puasa, tidak ada salahnya sambil mencari takjil ke Kampung Ramadan 1445 Hijriah di Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Nah dari sekian banyak jajanan hingga minuman kekinian, terdapat salah satu minuman Es Susu Jeli Sultan, yang cukup menggoda untuk disantap saat berbuka.
Devi Suryana, HULU SUNGAI SELATAN
Hari pertama tidak lama setelah pembukaan Kampung Ramadan, di Kota Kandangan. Banyak warga yang berburu berbagai aneka kuliner untuk menu berbuka puasa.
Dari sekian banyak jajanan hingga minuman kekinian, terdapat salah satu minuman Es Susu Jeli Sultan, yang cukup menggoda untuk diminum sebagai pelepas dahaga usai berpuasa sehari.
Tampilan dan rasa tidak kalah dengan produk susu jeli, yang dijual di tempat lainnya.
Satu gelas plastik cuma dibandrol harga Rp 6000, terdapat pilihan rasa blueberry, stroberi, melon, dan mangga.
Pada hari pertama ini sudah ada lebih dari 30an orang, yang mencoba membeli Susu Jeli Sultan di stan nomor 41 tersebut.
Owner Susu Jeli Sultan, Muhammad Fadli mengatakan, baru pertama kali memulai usaha jualan jenis minuman tersebut.
“Ternyata cukup banyak yang tertarik singgah dan membeli di stan kami,” ujarnya.
Ia menjelaskan, susu jeli saat ini cukup populer di kalangan masyarakat, khususnya pemuda. Ia berujar, awalnya minuman tersebut populer di negeri jiran Malaysia, lalu ke Pulau Jawa, hingga Kalimantan.
Fadli mengatakan, jika hasil Ramadan cukup bagus, akan terus mengembangkan usaha tersebut. Terlebih membuka cabang di Kampung Kuliner akhir pekan.
Diungkapkannya, belajar meracik minuman tersebut hanya dari video Youtube. Meski demikian, ia sudah terampil meracik bagi pembeli yang terus berdatangan.
Takaran-takaran dan sebagainya, sudah dipraktekkan sebelum penjualan. Sehingga, hadirnya Kampung Ramadan cukup baik dalam menumbuhkan UMKM baru, dan meningkatkan perekonomian.
“Terima kasih kepada bapak Pj Bupati HSS Hermansyah, serta pemerintah daerah yang sudah menggelar Kampung Ramadan. Ini sangat membantu dan memfasilitasi kami, khususnya UMKM pemula dalam memulai usaha,” ucap pria asal Desa Bakarung, Kecamatan Angkinang tersebut.
Pada Kampung Ramadan, Dinas Perdagangan memungut sewa Rp 240 ribu per stan.
“Harga ini cukup murah dari daerah lain. Daerah lain ada yang sampai mematok tarif Rp 3 juta, bahkan banyak terjadi calo,” ujar pria yang sudah sering merantau belajar hingga bekerja di luar daerah tersebut.
(dvh/rth)