Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Mengenali Sisi Lain dari Sosok Khairul Saleh

Avatar
361
×

Mengenali Sisi Lain dari Sosok Khairul Saleh

Sebarkan artikel ini

SUATU malam di tahun 2013 silam, seorang warga dari Desa Aluh-Aluh, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, dengan penampilan yang sangat sederhana datang ke kediaman Bupati Banjar yang saat itu dijabat oleh Sultan Ir. H. Khairul Saleh. Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 wita.

Dengan polos warga itu meminta izin kepada salah seorang ajudan, ingin menjumpai Khairul Saleh, untuk sebuah keperluan. Si ajudan tahu betul, bahwa Khairul Saleh baru saja tiba di rumah dari sebuah tugas kedinasan, yang cukup melelahkan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Semula ajudan ingin meminta pengertian kepada sang tamu agar datang lagi pada esok pagi, berhubung Khairul Saleh butuh istirahat. Namun, rupanya sebelum memasuki rumah, Khairul Selah mengetahui kedatangan warganya itu. Sehingga dia bertahan di teras, seraya melambaikan tangan sebagai isyarat kepada si ajudan agar mengajak tamunya masuk ke dalam rumah.

Betapa gembiranya, tamu yang datang dari Desa Aluh-Aluh tersebut, setelah dipanggil oleh Khairul Saleh. Sebagaimana tamu lainnya, warga tersebut diajak masuk ke dalam rumah, kemudian diajak berbincang cukup lama. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, warga Desa Aluh-Aluh itu pun menceritakan panjang lebar tentang maksud kedatangannya.

Setelah hajatnya tersampaikan, kemudian warga Desa Aluh-Aluh itu minta pamit, kemudian menerima ‘oleh-oleh’ dari Khairul Saleh sebagai bekal untuk kembali ke desanya yang berjarak sangat jauh atau membutuhkan waktu tak kurang dari 2 jam.

Sepulangnya warga itu, lalu Khairul Saleh berbicara dengan lembut kepada ajudannya. “Lain kali…,.kalau ada warga yang datang, kapan saja, apalagi tengah malam, jangan dibiarkan pulang dan kembali esok hari. Terima saja. Kasihan dia datang jauh-jauh, apalagi dari Aluh-Aluh. Siapa tahu ada hal sangat penting dan mendesak yang harus disampaikannya. Melayani warga itu memang sudah tugas bapak, salah satu tugas bupati itu yaa…harus melayani. Kalau tidak sanggup melayani, ya sebaiknya tidak usah jadi bupati,” demikian diutarakan Khairul Saleh terhadap ajudannya saat itu.

Khairul Saleh
Khairul Saleh

Nah, dari kisah tersebut di atas tentunya sudah tergambar, betapa tingginya kepedulian Khairul Saleh terhadap kesulitan warganya. Oleh sebab itu ada istilah yang berbunyi “Tak kenal, maka tak sayang.” Istilah itu sangat tepat ditujukan kepada mereka yang belum mengenal betul sosok seorang Khairul Saleh.

Salah satu kebiasaan rutin lainnya yang dilaksanakan Khairul Saleh selama menjabat Bupati Banjar, tiap Rabu malam atau Malam Kamis, dia selalu mengundang anak majelis dan yatim piatu serta ulama dari seluruh kecamatan secara bergiliran menggelar sholat magrib berjamaah, sholat hajat, pembacaan Surah Yaasin di rumah dinasnya.

Tidak heran, sejak mengakhiri jabatan sebagai Bupati Banjar tahun 2015 lalu, para pejabat, ASN, kerabat serta mitra Pemerintah Kabupaten Banjar, banyak yang merasa sangat kehilangannya.(sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh