Ajudan ganteng bernama Reza Pahlevi, S.IP bisa bikin hati cewek meleleh. Baik hati, ramah, keren, multi talenta, lajang, dan masa depan yang cerah. Tapi sayang, terkadang banyak cewek yang tak mau memahami betapa sibuknya profesi sebagai tangan kanan orang penting atau pemimpin suatu daerah. Pria kelahiran Puruk Cahu Kalteng ini, merupakan alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.
YULIANDRI KUSUMA WARDANI, Banjarbaru
Ditanya soal percintaan, dirinya tampak malu. Pengalamannya selama ini, ketika ada cewek mendekat pasti meminta waktu lebih untuk jalan, bertemu, dan lain-lain. Sedangkan profesi ajudan, dituntut mesti siap sedia kapanpun jika ada kegiatan atau jadwal kepala daerah yang mendadak.
“Saya yang nggak enak sama mereka, takutnya merasa dikesampingkan. Kalau mereka tipe yang tak bisa paham sama kerjaan saya ya susah juga. Toh saya juga berharap, punya waktu luang tapi karena tanggung jawab kerjaan ya harus dilaksanakan,” ungkap pria berusia 24 tahun.
Berbeda hal dengan kedua orang tua pria kelahiran tahun 1995 itu, yang selalu mendukung anak sepenuhnya. Orang tuanya, tinggal di Puruk Cahu Kalimantan Tengah (Kalteng). Reza, sapaan akrabnya. Kini dirinya tinggal di Kota Banjarbaru, lantaran tugasnya mendampingi Wali Kota.
Wilayah yang berjulukan ‘kota idaman’, nampaknya tak begitu asing didengarnya setelah mendapat penempatan. Karena Ayah Reza sendiri, merupakan orang asli Kota Banjarbaru. Mulai kecil hingga beranjak dewasa beliau memiliki kenangan indah di daerah ini. Keluarga dari Ayahnya pun tinggal di Kota Banjarbaru. Sehingga, Reza tak sendiri.
“Dari awal saya ditunjuk jadi ajudan Bupati di Kalteng dulu, sudah minta saran dengan orang tua dan didukung penuh. Namanya, orang tua, pasti selalu didukung apapun yang terbaik,” jelasnya.
Reza yang memiliki hobi musik dan olahraga ini, memiliki tubuh atletis bak binaragawan. Menurutnya, hobinya itu merupakan turunan dari orang tua. Ibu seorang penyanyi rock, gemar olahraga bulu tangkis, voli. Sedangkan, Ayah hobi olahraga bulu tangkis dan tenis meja. Sekarang, anak pasangan suami istri (pasutri) dari Taufik Rahman, SE dan Sri Marlina Noverita, S.Pd ini menekuni alat musik gitar bass dan olahraga basket.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini, mempunyai adik perempuan bernama Rike Dwi Pandani dan laki-laki bernama Muhammad Rapansa. Alumni TK Tunas Bangsa itu, membeberkan sejak kecil ia tinggal di Puruk Cahu Kalteng. Mulai dari melanjutkan sekolah di SDN Beriwit 4, SMPN 1 Murung, hingga SMAN 1 Murung. Kemudian, setelah lulus sekolah ia mencoba mengadu nasib di IPDN usai dinyatakan lulus tes. Sejak Agustus 2017, secara resmi dirinya telah menyelesaikan pendidikan.
“IPDN sudah cita-cita dari lama. Setelah lulus (IPDN), saya langsung kembali ke daerah saya (Kalteng). Lalu ditunjuk langsung menjadi ajudan oleh Bupati Murung Raya (Perdie M. Yoseph). Terhitung, mulai Oktober 2017. Pada masa pilkada, di sana beliau cuti karna kembali mencalon sebagai Bupati periode kedua di tahun 2018,” ceritanya.
Akhirnya, pada pilkada itu ia bertugas sebagai ajudan Plt. Bupati Murung Raya (Darmaji). Usai masa cuti, Bupati Perdie meminta dirinya bertugas kembali sebagai ajudannya. Akhir tahun 2018, Reza mendapat surat keputusan (SK) penempatan baru dari pusat yaitu ditempatkan di Kota Banjarbaru, Kalsel hingga sekarang mendampingi Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani.
“Tingkat satu sampai dua, saya melaksanakan pendidikan di IPDN Jatinangor, tingkat tiga dan empat lanjut di IPDN Jakarta. Insha allah, kalau ada kesempatan saya mau lanjut S2. Keinginan menjadi kepala daerah memang ada, ya menyesuaikan kedepannya nanti seperti apa. Toh karir saya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) masih panjang. Saya masih bisa sambil mengasah kemampuan, menjadi seorang pemimpin dari tahap bawah,” terangnya.
Suka duka menjadi ajudan kepala daerah, kata Reza tugas yang ia emban bukan hal yang mudah. Harus selalu siap siaga dalam situasi dan kondisi apapun, karena merupakan suatu keharusan. Mengingat soal waktu yang tidak menentu, ajudan tidak mengenal hari libur.
“Mau itu hari sabtu, minggu, tanggal merah, hari besar dan lainnya ya saya harus siap bertugas. Sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai ajudan. Terkadang, urusan pribadi juga harus saya kesampingkan dulu untuk tugas sebagai ajudan. Saya pribadi, ketika ditunjuk sebagai apapun ya harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Intinya, jalani saja dengan sebaik mungkin,” tuturnya.
Pria yang memiliki akun instagram pribadi @rezapahleviepa ini, memiliki 10,7RB followers. Seperti biasa, banyak netizen wanita yang mengagumi dirinya. Tak bisa dikatakan sombong, nyatanya kerap kali ia membalas komentar netizen di unggahan koleksi fotonya.
“Saya pribadi sih, nggak merasa jadi selebgram. Kalau untuk followers saya yang ribuan sih ya mungkin dari saya di IPDN sampai sekarang,” jelasnya sembari tersipu malu.