LOKSADO, koranbanjar.net – Jembatan kayu, yang satu-satunya akses penghubung dari dan ke Loksado di Tanuhi, Desa Hulu Banyu, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), kondisinya memperihatinkan.
Jembatan Tanuhi berada di jalanan utama provinsi itu, tiap hari dilalui masyarakat, mobil yang mengangkut hasil hutan, serta wisatawan dari berbagai daerah.
Akibat dimakan usia, lantai kayunya banyak yang terlepas.
Pantauan koranbanjar.net Minggu (23/2/2020) sore, lantai kayu yang lepas dipaku kembali, dengan dilapisi ban-ban bekas dipotong-potong.
Adapula yang diikat dengan rantai motor bekas.
Kadang saat jalan licin akibat hujan, melintas berlawanan arah ada yang bergantian.
Sebab khawatir bertabrakan, karena biasanya mengambil jalur tengah jembatan atau lantai yang tidak terlepas.
“Kondisi seperti ini, saya kira sudah lebih sepuluh tahunan, bila ada yang rusak langsung ditambal masyarakat,” ujar Bardi, salah seorang penjual pentol goreng, yang sering melintas di sana.
Bahkan, ungkap pria 37 tahun itu, ia sendiri sudah pernah terjatuh saat melewati jembatan, akibat kondisinya demikian.
Salah seorang warga Tanuhi, Ruslan mengatakan, kondisi jembatan itu sudah rusak parah. Sehingga, harus perlu penanganan secepatnya.
Saat ini ungkapnya, yang memperbaiki itu merupakan inisiatif masyarakat, bergotong-royong menambal sesuai kemampuan. (yat/dya)