Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kotabaru Mohamad Erfan, menyatakan di Kalimantan Selatan (Kalsel) tepatnya Kotabaru memiliki indeks kerawanan pemilu (IKP) mulai dari Pilpres, Pileg hingga Pilkada.
KOTABARU, koranbanjar.net – Catatan tingginya IKP, diakui Erfan tidak hanya menjelang Pilkada tahun 2020 mendatang, namun Pilpres, Pileg dan Pilkada tahun 2015, IKP Kotabaru juga tertinggi di Kalsel.
Walau demikian, berdasarkan pengalaman Pilpres, Pileg dan Pilkada tahun 2015 secara IKP tertinggi, pihaknya selaku penyelenggara Pemilu dapat mengantisipasi.
“Nanti akan kami lakukan pada Pilkada 2020 yang akan segera digelar,” jelasnya, Jumat (10/7/2020).
Lanjutnya, mengantisipasi dan meminimalisir potensi itu, pihaknya sebagai penyelenggara Pemilu kembali bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk mengawal proses demokrasi nanti.
“Ada empat indikator ditekankan pada Pilkada 2020 mendatang, antara lain sosial, politik, infrastruktur dan pandemik yang juga disertakan pada IKP,” ucapnya.
Dari empat indikator tersebut, menurut Ervan merupakan kontek sosial, oleh karena itu mengandung eksistensi yang tinggi, dan harus mengantisipasinya.
Ia juga mengatakan, berkaca pada Pemilu 2019 lalu, Erfan mengakui, ada intimidasi terhadap penyelenggara, oleh sebab itu, kedepan tidak ingin terulang kembali.
“Ada tahapan kampanye dan penertiban alat peraga kampanye. Misalnya nanti kami ingin kontestasi politik para kontestannya, pemilih, peserta pemilu ikuti aturan main. Kalau tidak mengikuti aturan main ya tentu kita tidak bisa bekerja sama,” pungkasnya. (cah/maf)