PELAIHARI, koranbanjar.net – Kebiasaan remaja ini lain dari yang lain. Pasalnya sepulang dari sekolah ia malah memilih untuk memancing ikan di sungai. Saking menjadi kebiasaannya, dia sampai dijuluki ‘Si Anak Ikan’.
Namanya Milu (20 tahun), warga Desa Karang Rejo, Jorong, Tanah Laut. Bukan tanpa alasan, ia memancing ikan untuk biayanya sekolahnya, sebab orangtua kurang mampu secara ekonomi.
Milu sudah rajin memancing sejak umurnya masih 10 tahun. Sekali dia mencari ikan, tak jarang mendapatkan ikan gabus hingga mencapai 1 kilogram. Biasanya dia kumpulkan dulu ikan hasil pancingannya beberapa kali, jika sudah dirasa banyak baru dijual kepada warga.
“Dalam sekali menjual saya membawa 3 kilogram ikan dengan berjalan kaki dari satu rumah ke rumah lainya. Hasilnya rata-rata Rp 90.000 ribu jika habis semua,” tuturnya kepada koranbanjar.net.
Milu mengaku uang hasil dari berjualan ikan ditabung, digunakan untuk keperluan sekolahnya. Ini ia lakukan sejak ia masih menduduki bangku Madrasah Tsanawiyah hingga sekarang bersekolah di Madrasah Aliyah.
Kendati di luar jam sekolah sibuk memancing ikan, namun tak mengganggu pendidikannya. Buktinya, di sekolah hasil ujiannya tidak pernah mengecewakan, bahkan meningkat tiap tahunnya.
“Waktu kelas VII saya dapat pringkat 4 dari 30 siswa, saat kelas VIII mendapat peringkat 2, dan saat kelas IX mendapat peringkat 1 dari 27 siswa,” tuturnya.
Kesibukannya memancing rupanya juga tidak mempengaruhi keaktifannya berkegiatan di sekolah kala itu. Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua OSIM selama 2 periode 2014 – 2016.
“Jangan malu untuk selalu berusaha serta utamakan belajar dengan tekun untuk mencapai cita-cita,” tutur pemuda kelahiran Jorong, 6 Juni 1999 ini. (mj-25/dra)