Kondisi mayat mengapung di Sungai Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kamis (30/7/2020) malam, kini membengkak dan membusuk.
BANJARBARU, Koranbanjar.net – Proses visum dan autopsi dilakukan, di Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru guna penyidikan lebih lanjut.
Kapolsek Banjarbaru Timur Iptu Khamdari mengatakan, sesuai hasil visum pihaknya dapat memastikan mayat itu merupakan warga Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, kota Banjarbaru, Mustopa (30).
“Kemarin, ia sempat dinyatakan hilang atau tidak pulang selama tiga hari. Namun, ketika ditemukan kondisi sudah tidak bernyawa,” beber Kapolsek Banjarbaru Timur Iptu Khamdari, Sabtu (1/8/2020).
Ia menceritakan, kronologis penemuan mayat bermula saat saksi, Saufa (25) warga Cempaka, Banjarbaru hendak berburu burung di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
“Saat itu, saksi berburu cukup lama hingga melihat mayat mengapung dengan posisi telungkup. Kemudian, saksi melapor ke Polsek terdekat,” tuturnya.
Usai saksi melapor, pihak kepolisian langsung menuju TKP bersama tim rescue untuk segera mengevakuasi dan dibawa ke RSD Idaman guna proses visum.
Kata dia, terkait identitas mayat dapat dipastikan warga Sungai Tiung atas nama Sukami dan Murafah. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu, bernama Mustopa yang hilang kurang lebih tiga hari sebelum ditemukan.
“Mereka (warga) mendapati ciri atau sebuah tanda bekas luka, di bagian paha kaki sebelah kanan. Serta, celana training yang dipakai korban atau mayat (terakhir kali),” paparnya.
Informasi dihimpun, semasa hidup Mustopa dikenal memiliki kelainan keterbelakangan mental. Sehingga, penyebab kematian diduga tenggelam di sungai dan tidak bisa berenang. (san/ykw)
