Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan berbagai program untuk mempercepat regenerasi petani.
TANAHLAUT, koranbanjar.net – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani-petani muda harus bisa mengambil peran dalam pengembangkan pertanian.
“Harapannya melalui petani-petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi lain yang mendorong pertanian modern, sehingga swasembada pangan di negara kita nantinya benar-benar terwujud,” kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan regenerasi petani.
“Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas,” tutur Dedi.
Guna menyukseskan program regenerasi petani di Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan Selatan. Kementan melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS), terus melakukan kegiatan-kegiatan pendukung regenerasi petani.
Kementan melalui Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru menggelar pelatihan atau Advanced Training bagi wirausahawan muda yang tergabung sebagai Penerima Manfaat (PM) Program YESS di Kalimantan Selatan.
Bertempat di SMK-PP Negeri Banjarbaru, kegiatan ini dilaksanakan sejak Selasa (23/05/2023) ini diikuti oleh 50 orang calon dan Penerima Manfaat (PM) Program YESS dari wilayah Kabupaten Tanah Laut, yang dilaksanakan selama 2 hari.
Wakasek Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita mewakili Kepala SMK-PPN Banjarbaru, menyampaikan apresiasi terhadap para peserta yang merupakan generasi muda yang akan terjun di dunia pertanian dan hadir untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas ini.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi kelangsungan usaha atau motivasi bisnis untuk para peserta,” ujar Airin.
Kegiatan ini juga untuk mengupgrade diri artinya mencoba meningkatkan kapasitas tambahan pengetahuan yang mungkin sebenarnya sudah dimiliki.
“Harapannya kita bisa mendapatkan beberapa pencerahan atau adanya masukan-masukan dan ide-ide baru dari kegiatan ini,” ujar Airin.
Selama 2 hari ini, peserta dibagi menjadi 2 kegiatan, diantaranya 25 orang mengikuti pelatihan budidaya edamame, kemudian 25 orang peserta mengikuti pelatihan pengenalan teknologi pengolahan hasil.
Adapun pemateri untuk budidaya edamame yaitu alumni SMK-PP N Banjarbaru, Muhammad Amberi. Materi yang diberikan diantaranya pemilihan benih, Teknik pemeliharaan dan titik krusial budidaya edamame, dan pemasaran edamame.
Kemudian pemateri untuk pengenalan teknologi pengolahan hasil, Narazumi Fahmi dari BSPJI Banjarbaru. Materi yang diberikan diantaranya Pengenalan Teknologi Penyimpanan, dan Praktek Pengolahan Hasil Pertanian (Minuman dan Dried Fruit). (Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)
