Denny Setiawan,S.Sos
(Pemerhati Sosial dan Politik)
Masjid Agung Al Karomah Martapura merupakan salah satu ikon di Kota Martapura, bahkan mungkin di Kalimantan Selatan. Karena Masjid Agung Al Karomah memiliki nilai sejarah yang sangat ‘menjual’ untuk menjadi objek wisata religi di Kalimantan Selatan. Selain menjadi salah satu masjid tertua di Kalimantan Selatan, Masjid Agung Al Karomah juga menyimpan histori yang melegenda secara turun-temurun.
Saya ingat betul tatkala masih kecil diajak oleh orang tua untuk ziarah ke Masjid Agung Al Karomah yang kala itu masih berkonstruksi bangunan asli, dengan 4 tiang ulinnya di bagian tengah. Meski hanya memeluk 4 tiang ulin itu, tetapi pengalaman memeluk tiang ulin itu betul-betul saya kenang. Bahkan sering saya ceritakan kepada teman-teman sebaya kala itu.
Kisah sejarah asli pembangunan Masjid Agung Al Karomah itu pun berkembang di tengah masyarakat Kalimantan Selatan, bahkan sering disampaikan para tokoh ulama Martapura. Itu artinya, Masjid Agung Al Karomah Martapura menjadi salah satu identitas, ikon yang kuat di Kalimantan Selatan.
Keberadaan Masjid Agung Al Karomah pun diperkuat dengan identitas Kota Martapura sebagai Kota Serambi Makkah di Indonesia. Nah, di Indonesia, bahkan di negara-negara tetangga banyak yang memiliki ikon serupa. Mereka mengelola sebuah masjid menjadi salah satu kunjungan wisata religi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.
Misalnya, Masjid Kubah Mas di Depok, banyak wisatawan datang ke sana hanya untuk melihat secara langsung masjid yang terkenal dengan Kubah Mas. Kemudian Masjid Laut Merah di Jeddah, tidak sedikit jamaah haji dan umroh yang menyempatkan diri singgah ke sana hanya sekedar untuk sholat atau berfoto.
Puluhan tahun silam, Masjid Agung Al Karomah di Kota Martapura sudah mendapatkan fasilitas pemugaran dari Pemerintah Kabupaten Banjar, bahkan disertai berbagai fasilitas pendukung, baik itu taman air mancur, halaman parkir yang luas, serta fasilitas ibadah yang sangat memadai.
Namun sayang, berbagai fasilitas itu tidak terkelola dengan baik, sehingga taman kurang terawat, air mancur yang tidak berfungsi. Ironisnya lagi, Masjid Agung Al Karomah menjadi lintasan para pedagang ikan dan sayur, pedagang asongan, tempat bermain bola bagi anak-anak, sehingga kebersihannya kurang terjaga dengan baik.
Saya pernah bertanya-tanya dengan pengelola Masjid Agung Al Karomah, sejauh ini bagaimana keterlibatan pemerintah daerah untuk turut serta menjaga keasrian, kebersihan dan meng-ekplore ikon Masjid Agung Al Karomah agar bisa menjadi salah satu andalan kunjungan wisata religi di Kalimantan Selatan?
Dan ternyata, sejauh ini kabarnya Pemerintah Kabupaten Banjar juga tidak memberikan peran yang cukup besar terhadap pengelolaan Masjid Agung Al Karomah.
Salah satu contoh, penyebab fasilitas taman Masjid Agung Al Karomah seperti air mancur tidak dapat berfungsi maksimal, karena air mancur kerap digunakan anak-anak untuk menjadi tempat mandi dan menambah beban biaya listrik yang cukup tinggi. Keadaan itu terdengar sepele, namun sepertinya tak dapat diatasi.
Coba kita amati bagaimana Masjidil Haram, tempat kunjungan jamaah haji dan umroh seluruh dunia. Berjuta-juta manusia datang ke sana, namun dengan pengelolaan kerajaan Saudi Arabia yang apik, semua bisa diatur dan terpelihara dengan baik.
Taruhlah, pengelolaan Masjid Agung Al Karomah hanya butuh pengelolaan berskala kecil. Ketika pengelola masjid menghadapi kesulitan dalam mengatasi beban listrik, menjaga taman-taman dan air mancur dari tangan-tangan yang ‘jahil’, seyogianya Pemerintah Kabupaten Banjar dapat turun tangan meringankan beban pengelolaan melalui APBD.
Sedangkan untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan fasiliitas masjid, Pemerintah Kabupaten Banjar bisa mengalokasikan petugas Satpol PP yang berjaga secara aplus di lokasi masjid, baik sebanyak 10 hingga 15 orang per hari. Toh tidak seluruh anggota Satpol PP yang bertugas piket, patroli atau kegiatan lain. Mungkin masih banyak yang sehari-hari nongkrong di kantor.
Andaikan anggota Satpol PP tidak mencukupi untuk ditugaskan menjaga keamanan Masjid Agung Al Karomah, Pemkab tentu bisa melakukan rekrutmen penambahan tenaga baru Satpol PP untuk bertugas di Masjid Agung Al Karomah. Hal itu dapat kita ambil contoh dari laskar-laskar yang bertugas di Masjid Nabawi Al Munawaran maupaun di Masjidil Haram.(*)