KELUA, koranbanjar.net – Sampah di sekitar Pasar dan Terminal Kelua Kabupaten Tabalong diketahui masih belum terkoordinasi dengan baik, sebagaimana yang disampaikan Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Kelua, Agustian.
Mengenai masalah sampah dikatakan Agustian, di Kelua itu masih kekurangan sumberdaya manusia dan terkendala sarana dan prasarana.
“Di wilayah selatan ada 2 mobil pengangkut sampah itu saya pikir masih belum maksimal dan belum cukup, seandainya lebih banyak dan sumber daya manusianya banyak, kemungkinan hal mengenai sampah bisa teratasi,” ujarnya.
Namun, terpenting dalam pemeliharaan lingkungan bebas sampah itu adalah kesadaran dari sumber daya masyarakat.
“Kita kadang lewat di Terminal Kelua itu ada menumpuk sampah sembarangan jadi itulah sosialisasi mengenai pentingnya disampaikan kepada lapisan masyarakat,” sambungnya.
Untungnya, Kecamatan Kelua mengenai masalah sampah terbantu oleh beberapa desa yang sudah menyediakan mobil pengangkut sampah, tempat sampah dan lain sebagainya dari anggaran dana desa.
Permasalahannya, selain di TPA atau Tempat Pembuangan Akhir di Desa Karangan Putih sudah overload tidak bisa menampung sampah lebih banyak lagi, seharusnya dibangun TPA baru di wilayah selatan.
“Kadang juga sampah dari Tanjung dikirim ke sini apalagi selama pelaksanaan penilaian Adipura itu yang membuat TPA disini overload dan lahannya pun juga tidak sampai satu hektar luasnya,” ungkap dia.
Mengenai masalah sampah tidak hanya Dinas Lingkungan Hidup Tabalong dan Kecamatan Kelua tetapi masalah bersama. “Jadi semuanya harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan bersama,” kata Agustian. (mj-26/dya)