Masalah klasik sampah yang terus meningkat setiap tahun volumenya, Kabupaten Balangan maksimalkan penanganan dengan program bank sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) reuse, reduce, recycle (3R).
BALANGAN,koranbanjar.net – Saat ini diperkirakan volume sampah yang dihasilkan daerah berjuluk Bumi Sanggam ini mencapai 85 ton per hari.
jumlah volume ini diperkirakan hanya sekitar 22 ton per harinya yang terangkut ke tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan baru sekitar 10 ton lainnya dikelola Bank Sampah dan Tempat Pembuangan Sampah TPS 3R (reuse, reduce, recycle).
Sisanya dibuang langsung ke sungai, dibakar atau dibuang sekitar lingkungan sekitar permukiman oleh masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan, Musa Abdullah mengungkapkan, tidak terangkut sepenuhnya volume sampah ini memang karena masih terbatas sarana prasarana yang ada, termasuk armada pengangkut.
”Ke depan, tentu kita berencana menambah armada pengangkut sampah, namun tentu ini dilakukan secara bertahap karena memang tergantung anggaran yang tersedia,’’ ujar dia, Senin (22/2/2021).
Selan itu, kata Musa, saat ini pihaknya mempunyai sembilan buah armada pengangkut dengan puluhan kontainer sampah yang disebar di beberapa titik, termasuk sampai wilayah kecamatan.
Menurut Musa, karena keterbatasan itu, pengangkutan sampah di kecamatan masih kurang maksimal dan dilakukan secara bergiliran.
“Guna penangan sampah dari waktu ke waktu yang volume terus meningkat ini, kami berharap keberadaan Bank Sampah dan Pembuangan Sampah Sementara Reuse, Reduce, Recycle (TPS 3R) makin bertambah secara jumlah dan maksimal dalam pengelolaannya,” kata dia.
Lebih lanjut menurut dia, dengan keberadaan Bank Sampah dan TPS 3R ini, bisa menjadi solusi penanganan tingginya volume sampah, karena kedua tempat ini sampah bisa dikelola atau dimanfaatkan kembali.
Saat ini saja, kata dia, volume sampah hanya 22 ton per hari yang terangkut ke TPA dan masih didominasi oleh sampah dari kawasan perkotaan. Untuk itulah keberadaan Bank Sampah dan TPS 3R sangat dibutuhkan guna membantu penangan persampahan.
Jumlah Bank Sampah dan TPS 3R kita juga masih terbatas, maka kita berharap masyarakat bisa membentuk Bank Sampah dan TPS 3R dan kami siap membantu.
Selain itu, ke depan kita juga akan melakukan penerapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) khususnya di kawasan yang sudah ada Bank Sampah dan TPS 3Rnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi terkait pengolahan sampah pribadi milik masyarakat, karena kesadaran dalam hal itu masih kurang.
“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada sisa,” ujarnya.
Terlepas dari itu, menurut Musa, kapasitas TPA Batu Merah yang menjadi pusat penumpukan sampah di Kabupaten Balangan masih sangat aman.
“Jika dengan volume yang ada dengan sistem tutup timbun masih cukup 10 tahun ke depan, itu pun tanpa penumpukan di atas permukaan tanah atau berbentuk gundukan.
“Apalagi kita baru menambah luasan TPS khusus untuk Kawasan Penyangga atau Buffer Zone, sehingga menambah panjang jaka panjang kapasita penggunaan TPA Batu Merah,’’ tutup dia. (sugi/kominfobalangan/dya)