Disela kesibukan persiapan pendampingan Program Food Estate di Palangka Raya Kalimantan Tengah dan pendampingan BPP Kostratani di wilayah Food Estate, BBPP Binuang terus menjalin pendampingan terhadap peningkatan pengembangan SDM pertanian di wilayah kerjanya, termasuk mantapkan kerjasama pelatihan pertanian dengan Lapas Klas IIA Palangkaraya.
PALANGKARAYA,koranbanjar.net – Sesuai amanah Tugas dan Fungsi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 104/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013 yaitu melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Menindaklanjuti kesepakatan kerjasama Kepala BBPP Binuang dengan Kepala Lapas Klas IIA Palangka Raya, (22/07/2020) BBPP Binuang bersama Lapas Klas IIA Palangkaraya siapkan pelatihan pengembangan SDM warga binaan di bidang pertanian.
Kepala BBPP Binuang Dr Ir Yulia Asni Kurniawati MSi di dampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan Ramadani Kurnia Adhi SP MP dan Kepala Seksi Program dan Kerjasama Agus Sumantri, SP, koordinasi dengan Lapas Klas IIA Palangka Raya untuk persiapan pelatihan bagi warga binaan, Senin (24/8/2020).
Kepala Lapas Chandran Lestyono bc IP SH MH dalam pertemuan menyampaikan, pelatihan bertujuan untuk menyiapkan warga binaan setelah menjalani masa tahanan mampu dan memiliki keterampilan di bidang pertanian.
Pelatihan dijadwalkan akan dibuka pada Senin tanggal 31 Agustus sampai 03 September 2020.
“Selain memiliki keterampilan, kami siapkan agar warga binaan diberi sertifikat pelatihan sebagai bekal mereka untuk bekerja dengan keterampilan yang sudah mereka terima saat menjalani masa tahanan,” tegas Chandran.
Ditambahkan Chandra, pelatihan yang akan dilaksanakan untuk 40 orang warga binaan yang telah diseleksi dan berminat untuk menjadi petani.
Tim dari BBPP Binuang sendiri melakukan koordinasi ini pada kesempatan disela waktu persiapan Pendampingan BPP Kostratani dan persiapan pelatihan program Food Estate di Kalimantan Tengah.
Yulia menyebutkan bahwa pelatihan tersebut harus dilakukan dengan lebih banyak praktek, “Kami akan kirim widyaiswara untuk mendampingi warga binaan di lapas,” tegas Yulia.
“Manfaatkan sebaik baik nya untuk kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan dan kami akan siapkan materi dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan warga binaan”, pungkas Yulia. (sumantri/bbppbinuang/dya)
