Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Maknai Isra’ Mi’raj SMK-PP Negeri Banjarbaru Gelar Pengajian

Avatar
352
×

Maknai Isra’ Mi’raj SMK-PP Negeri Banjarbaru Gelar Pengajian

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Sekolah Menengah Kejuruan – Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru menggelar kegiatan pengajian dalam rangka memaknai dan mengambil hikmah peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Pengajian yang merupakan rangkaian acara Peringatan Isra Miraj 1440 H/2019 Masehi tersebut, dilaksanakan Jum’at (5/4), dihadiri para pegawai, baik dari guru maupun tenaga kependidikan serta seluruh siswa-siswi kelas X, XI dan XII.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Acara dibuka dengan pembacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang dibawakan kelompok Habsi Rohis Mushola An Nur SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah (Kepsek) SMK-PP Negeri Banjarbaru, Suherman mengatakan, momen Isra dan Mi’raj sangat pas dijadikan bahan renungan untuk mengoreksi diri, baik masalah agama, sosial atau pekerjaan.

“Dalam peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah sholat lima waktu.  Sholat itu sendiri sebenarnya mendidik diri kita untuk bersikap disiplin waktu, bersih, rapi dan jujur,” katanya.

Acara tersebut menghadirkan Ustadz Hasyim Jamil sebagai penceramah yang menyampaikan kisah Isra Mi’raj dan keteladanan nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Hasyim Jamil mengatakan, peristiwa Isra Mi’raj mengusik pikiran masyarakat Makkah saat itu.

“Ditengah pemikiran manusia yang rasional, peristiwa Isra dan Mi’raj muncul sebagai sesuatu yang jauh dari rasio atau akal pemikiran manusia tanpa iman. Tapi kita harus meyakini peristiwa tersebut dengan pandangan keimanan sebagaimana Abu Bakar AshShidiq,” katanya.

Menurutnya, perdebatan kemudian muncul dikalangan umat Islam, apakah nabi Muhammad SAW pada peristiwa Isra Miraj ruhnya saja, jasadnya saja atau ruh dan jasadnya.

“Penggunaan kata ‘abid dalam QS Al Isra ayat 1 – 4 memberikan petunjuk bahwa Rasulullah ber-isra wal miraj dengan jasad dan ruhnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, shalat adalah “oleh-oleh” Rasulullah sepulang perjalanan fenomenalnya menelusuri daratan Mekah hingga Al Aqsa di Palestina, kemudian menembus selubung bumi menuju tempat tertinggi dilangit.

“Shalat datang dimasa Rasulullah dirundung kesedihan, ‘amul huzn, ditambah lagi peristiwa tersebut menguji keimanan umat dan banyak penolakan dari kaum kafir. Pantaslah jika Allah SWT kemudian menjadikan sholat sebagai penolong bersama sabar,” tambahnya.

Banyak hikmah dari peristiwa Isra Miraj yang perlu digali. Karena itu,  peringatan Isra Miraj bukan  hanya sebuah ritual rutin tahunan saja, tetapi mampu meningkatkan Iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Diharapkan, dengan hikmah Isra Mi’raj akan menjadikan kaum muslimin sebagai ahli sholat sampai dengan keturunan-keturunan, sebagaimana termaktup dalam Al Qur’an: Rabbij’alni muqimashalati wa min dzurriyyatii. (atp/irw/ndi)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh