Pakaian adat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan saat upacara Hari Lahir (Harla) Pancasila 1 Juni 2021. Pasalnya, pakaian itu merupakan kali kedua digunakan orang nomor satu di Indonesia ini.
TANAH BUMBU, koranbanjar.net- Pakaian terbuat dari kain tenun khas Pagatan tersebut dipadukan, dengan jas luaran bewarna hitam dengan ornamen emas berpadu dengan inner berwarna putih ini sebelumnya juga pernah dipakai Jokowi pada HUT Kemerdekaan ke-72 RI silam.
Sejumlah masyarakat Tanah Bumbu dibuat penasaran dengan alasan Jokowi memilih kembali baju adat dari daerahnya itu ketika Harla Pancasila. Hal itu, diutarakan Marcel (23). Ia menduga, Jokowi memakai baju tersebut lantaran memang sudah pilihan dari jadwal pakaian seharusnya dipakai.
“Mungkin memang karena jadwalnya memakai baju tersebut, tapi cukup penasaran juga sih kenapa beliau memilih baju adat daerah Tanah Bumbu. Saya pribadi yang tinggal di Tanah Bumbu sejak kecil merasa ikut bangga juga presiden memakai. Tapi belum tau alasannya apa sih?” ungkap pria kelahiran Papua ini kepada awak media koranbanjar.net, Selasa (1/6/2021) malam.
Senada dengan Marcel, Zaini (30) mengutarakan, memang presiden terlihat begitu gagah, dan berwibawa pada saat mengenakan baju adat daerahnya.
“Terlihat memang sangat bagus saat beliau tampil mengenakan baju tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, penelusuran awak media ini dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, ternyata jas atau luaran hitam dipakai Jokowi ini dinamakan cekak musang tanpa kancing.
Luarannya bermakna tingginya budi pekerti, dan selalu menghargai perbedaan. Lalu, terdapat ornamen emas di dada bagian kiri sebagai simbol pemimpin bijaksana.
Sedangkan pada bagian dalam baju disebutkan ada teluk balana menjadi simbol baju nusantara yang dinilai agamis.
Untuk diketahui, pakaian adat Tanah Bumbu dari Bugis Pagatan ini memiliki ciri khas kain tenun Pagatan, yang biasa dipakai sebagai sarung, dan juga laung atau penutup kepala.
Di samping itu, Sarung pada bagian pinggang sebagai simbol manusia yang terampil dan pekerja keras. Sedangkan, Laung bermakna simbol kewibawaan dan keperkasaan.
Kemudian pada bagian celana panjang, dan ikat pinggang dipakaian adat tersebut turut memiliki arti. Bagian, celana sebagai simbol kesetiaan, sementara ikat pinggang kain mewakili simbol kesederhanaan seseorang.
Peringatan Harla Pancasila ini, Jokowi mengungkapkan, soal penerapan Pancasila di kehidupan berbangsa dan bernegara ke depannya.
“Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita, sepanjang Republik Indonesia berdiri, tantangan yang dihadapi Pancasila tidak ringan,” kata Jokowi dikutip dari salah satu media terpercaya.
Lebih jauh, ia memapaparkan, Pancasila menghadapi perkembangan global tak jarang menimbulkan kompetisi dan rivalitas antar pandangan, antar nilai dan antar ideologi. Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar masyarakat waspada akan ancaman masuknya ideologi-idelogi transnasional ke Indonesia tercinta ini.
“Kemudahan ini bisa digunakan ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu. Kecepatan ekspansi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi,” tandasnya.
Sebagai pengingat, Tanah Bumbu merupakan sebuah kabupaten baru masih berumur belasan tahun. Ketika itu, daerah ini masih berstatus pemekaran, yang pertama kali digagas sosok dr. HM Zairullah Azhar yang saat ini menjabat kembali sebagai Bupati 2021-2024.(ags/sir)