BARABAI, KORANBANJAR.NET – Majelis Nurul Latif masih rutin dijalankan warga Mahang Kecmatan Palajau, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, meskipun pembinanya sudah tidak ada lagi yakni H Abdul Latif akibat diseret KPK beberapa waktu lalu.
Untuk pelaksanaannya, masyarakat secara bergantian menyediakan tempat dua kali dalam sebulan. Oleh karenya majelis shalawat ini tidak dilaksanakan pada satu tempat saja. Seperti Sabtu malam kemarin dilaksanakan di halaman Kantor Kepala Desa Mahang Putat.
Para jamaah shalawatan tidak hanya dari desa setempat, juga dari desa tetangga seperti desa Palajau, Banua Binjai dan Pandawan. Menurut warga setempat, anak muda hingga desawa antusias mengikuti majelis tersebut.
“Para anak muda maupun orang dewasa bisa ikut melantunkan shalawatan dan juga menjalin tali silaturahmi antar sesama pencinta shalawat serta menjadi ajang untuk menambah teman,” ujar Syahdi salah satu warga Desa Mahang Putat kepada koranbanjar.net.
Sebagai warga sekitar atau tuan rumah Syahdi berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
Sementara salah seorang anggota Majelis Nurul Latif, Ridani, mengatakan majelis shalawatan ini selain sebagai silaturahmi juga sebagai motivasi untuk anak muda yang di jaman sekarang ini sudah tidak banyak yang suka bershalawatan.
“Meskipun hanya dilaksanakan dua minggu sekali, kita berharap anak muda dapat ikut duduk bersama dan bershalawat,” ujarnya.
Asfi salah satu panitia penyelenggara mengungkapkan bahwa majelis ini dilaksanakan secara swadaya masyarakat yang menjadi tuan rumah.
“Warga tidak merasa terbebani dengan adanya acara ini, sebab untuk menjadi tuan rumah berdasarkan kehendak sendiri, malah mereka senang,” katanya.
Acara dilaksanakan dimulai dari shalawatan hingga tausiyah agama dari penceramah dari ulama atau habib yang ada di Barabai. (ami/dra)