Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Lomba Bagasing di Tapin, Bentuk Pelestarian Permainan Tradisional

Avatar
405
×

Lomba Bagasing di Tapin, Bentuk Pelestarian Permainan Tradisional

Sebarkan artikel ini

Lomba Bagasing digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Tapin di Jalan Pelita, Kelurahan Rangda Malingkung, Tapin Utara, Sabtu (7/11/2020). Permainan tradisional itu digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-55.

TAPIN, koranbanjar.net – Ketua penyelenggara, Syarbaini mengatakan, acara tersebut diadakan dua kali dalam setahun, yakni pada Hari Kemerdekaan Indonesia, dan pada Hari Jadi Kabupaten Tapin.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Selain memperingati hari jadi, pelaksanaan lomba bagasing juga untuk melestarikan budaya permainan tradisional.

Ada 55 peserta yang mengikuti lomba itu. Mereka berasal dari wilayah Tapain. “Kalau biasanya kami mengundang dari Kandangan dan Barito Koala, tapi tahun ini kami batasi hanya untuk lokal saja. Ada dua kategori dalam lomba ini, yakni pelajar atau anak-anak dan dewasa atau umum. Lomba dilaksanakan beregu, seregu ada 3 orang,” ujar Syarbani.

Pria yang akrab disapa Isar itu menjelaskan, untuk kategori pelajar atau anak-anak, pesertanya berasal dari murid SD hingga SMP sederajat. Sedangkan kategori dewasa atau umum berasal dari berbagai kalangan.
“Kategori pelajar ada yang mewakili dari SDN Rangda Malingkung, SDN Mandurian Hilir, SDN Tambaruntung, SDN Rantau Kanan 5, MTsN 2 Rantau, dan SMP 2 Negeri Rantau. Sedangkan kategori umum dari desa Tambaruntung, Mandurian, Pamantangkatangan, Timbung, dan Rangda Malingkung sendiri,” jelasnya.

Lomba tersebut memperebutkan total hadiah jutaan rupiah. “Untuk kategori umum, juara 1 mendapat Rp 1 juta, juara 2 Rp 750 ribu, juara 3 Rp 500 ribu, dan juara ke 4 Rp 250 ribu. Sedangkan kategori pelajar, juara 1 Rp 400 ribu, juara 2 Rp 300 ribu, juara 3 Rp 200 ribu, dan juara ke 4 Rp 100 ribu. Khusus untuk pelajar, setiap peserta diberi uang Rp 20 ribu untuk penyemangat,” ujarnya.

Melalui lomba itu, dia berharap generasi muda, khususnya remaja maupun anak-anak, dapat meneruskan dan melestarikan olahraga tradisional bagasing. Sebab bagasing merupakan merupakan budaya asli masyarakat Banjar yang hingga kini masih mampu bertahan di tengah kemajuan zaman dan teknologi.

“Kami mengharapkan, terutama kepada generasi selanjutnya, bisa tetap meneruskan dan melestarikan budaya olahraga tradisional ini. Sementara untuk pemerintah, kami mengharapkan kerja sama yang terus menerus, karena kami tidak bisa berbuat banyak tanpa ada campur tangan pemerintah,” harapnya. (MJ-031/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh