Kampung Cyber yang berada Kelurahan Patehan Daerah Istimewa Yogyakarta, dilirik Pemerintah Kota Banjarbaru. Kampung Cyber, salah satu kampung yang berhasil memberdayakan masyarakat melalui teknologi.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Ini setelah Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono didampingi Kadis Kominfo Kota Banjarbaru Iwan Hermawan mengunjungi Kampung Cyber.
Dijelaskannya, kunjungan itu untuk melihat langsung dan berbagi ilmu pengembangan kampung tematik yang saat ini juga sedang digalakkan Kota Banjarbaru.
“Pengaplikasian dilakukan warga Kampung Cyber juga dapat diaplikasikan di kampung-kampung lain di Kota Banjarbaru. Dengan itu pun dapat mempromosikan potensi yang dimiliki tiap kampung, itulah tujuan kami,” ucap Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono.
Diungkapkannya, Pemko Banjarbaru saat ini konsen untuk membenahi persoalan perkotaan.
“Kita semangat ingin membenahi persoalan di level paling kecil yaitu RT dan RW. Karena itulah kami tertarik dengan pengembangan Kampung Cyber yang murni dari ide masyarakat,” ujarnya.
Wartono pun langsung bertemu dengan penggagas Kampung Cyber yakni Ketua RT 36/09 Kelurahan Patehan, Antonius Sasongko.
Diterangkannya, Kampung Cyber ini salah satu Kampung Tematik yang terletak di RT 36/09 Kelurahan Patehan, Yogyakarta.
Sesuai namanya, di Kampung Cyber hampir seluruh rumah yang ada di RT tersebut sudah tersambung layanan internet, yang dikelola secara mandiri oleh warga.
Kampung Cyber pun sudah menjadi Kampung Wisata Edukasi yang menawarkan perpaduan antara kemajuan teknologi dan tradisi Yogyakarta.
Banyak tokoh telah berkunjung ke Kampung Cyber, seperti pendiri Facebook Mark Zuckenberg juga Raja dan Ratu Belanda Willem Alexander dan Maxima Zurreguieta Cerruti.
Antonius pun mengapresiasi apa yang dilakukan Pemko Banjarbaru. Dinilainya, sangat serius membenahi persoalan kota, dari kampung-kanpung.
“Kami di sini mandiri, Kampung Cyber murni dari masyarakat, tidak ada campur tangan pemerintah,” ungkapnya.
Dengan adanya keberadaan Kampung Cyber, berhasil mengangkat harkat dan martabat warga kampung. Serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Mulai dari warga yang mulai melek teknologi, kemudian juga sektor UMKM mulai berkembang di kampung kami. Contoh dahulu jualan pancing di rumah, sekarang karena pemasarannya sudah bisa online tokonya jadi lebih besar. Juga pengrajin batik pun juga sangat terbantu,” paparnya.
Saat ini di Kampung Cyber juga sudah bisa membangun aplikasi administrasi RT/RW. Dimana akhirnya diadopsi oleh Pemkot Yogyakarta, Pemprov Jawa Barat, Pemkot Solo.
“Dampaknya sangat besar yang sudah dirasakan, juga dari sisi pariwisata,” ujarnya. (maf/dya)