BANJARBARU, koranbanjar.net – Sebelumnya, beberapa waktu lalu salah satu pabrik tahu di Banjarbaru yang menyebabkan bau tidak sedap diprotes masyarakat.
Namun, setelah bisa teratasi dan diberikan solusi ternyata masyarakat kembali melapor mengenai hal yang sama tetapi di tempat berbeda.
Sekretaris Satpol PP Kota Banjarbaru, M. Bahrin membenarkan hal tersebut.
“Saat itu, masyarakat melapor mengenai adanya limbah pabrik tahu yang mulai menimbulkan aroma tak sedap dan dianggap mencemari lingkungan, Kamis (24/10/2019). Kemudian, langsung kami telusuri. Lokasinya pabrik tahu di Jalan Sidomulyo RT 03/01 Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru,” ungkapnya kepada koranbanjar.net saat dihubungi melalui whatsapp, Sabtu (26/10/2019) pagi.
Setelah ditelusuri, lanjutnya, mereka melakukan pengecekan ke lokasi mendapati sebanyak dua penampungan, salah satu penampungan limbah tahu diduga penuh dan mengalir ke sungai.
“Dua penampungan tersebut, yang satu tidak bermasalah dan penampungan kedua ini tertutup dengan semen,” katanya.
Menurutnya, diduga penampungan limbah yang kedua ini penuh, sehingga limbah tak dapat lagi tertampung lalu mengalir ke sungai.
“Kemarin disepakati mereka akan membuka bak penampungan kedua itu untuk melihat langsung kondisinya, karena sudah dua tahun tidak dikontrol,” bebernya.
Diakuinya, pihaknya Senin (28/10/2019) mendatang akan kembali melakukan pengecekan pada penampungan limbah pabrik tahu tersebut.
“Kami akan ke sana lagi nanti, untuk melihat langsung pembongkaran penampungan yang kedua. Untuk selanjutnya, bisa diambil keputusan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, beberapa waktu lalu telah dilaporkan masyarakat tentang hal sama yaitu pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik tahu di Jalan Sidomulyo RT 03/05 Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin. (ykw/dya)
