Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Lima Akibat Telat Makan, Paling Sering Luka Lambung  

Avatar
357
×

Lima Akibat Telat Makan, Paling Sering Luka Lambung  

Sebarkan artikel ini

Makan dengan teratur akan menghindarkan dari berbagai kemungkinan munculnya penyakit dalam tubuh. Sebaliknya, Anda yang sering meremehkan makan teratur berpotensi mengalami berbagai gejala penyakit yang mengkhawatirkan. Biasanya, mereka yang telat makan disebabkan kesibukan yang sulit ditinggalkan, atau lantaran keasikan dalam bekerja. Namun sebaiknya hal itu dihindari, jangan sampai sering terjadi. Inilah akibat yang timbul dikarenakan sering telat makan.

Penyakit Lambung

Telat makan bisa menjadi pemicu terjadinya penyakit tukak lambung atau radang lambung. Hal ini terjadi karena lambung mengalami luka atau iritasi akibat tidak makan teratur. Luka semakin diperparah dengan cairan lambung yang ada pada mukosa lambung.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kondisi ini benar-benar bisa menyebabkan gangguan pada lambung dan saluran pencernaan semakin menjadi. Biasanya penyakit ini ditunjukkan dengan gejala seperti rasa nyeri yang sampai ke ulu hati, biasanya akan terasa setelah makan.

Kurang Produktif

Sering melewatkan jam makan nyatanya bisa menurunkan tingkat produktivitas seorang pekerja. Sebab, telat makan akan memberi dampak mengantuk dan mudah lelah pada tubuh. Hal ini terjadi karena adanya penurunan dan gangguan pasokan glukosa pada otak. Pasokan ini memiliki peran untuk mengatur memori, konsentrasi serta kinerja mental seseorang.

Saat hal ini terjadi, organ tubuh menjadi tidak efisien dalam menjalankan “tugas” yang biasa dilakukan. Akhirnya, kamu akan lebih mudah merasa lelah, lesu dan selalu murung. Bahkan telat makan juga bisa memicu timbulnya gejala pusing dan sakit kepala.

Metabolisme Terganggu

Metabolisme tubuh berperan dalam membakar kalori yang masuk ke dalam tubuh dan mengubahnya menjadi energi. Proses ini selalu terjadi, bahkan saat tubuh sedang beristirahat. Berita buruknya, proses metabolisme bisa saja terganggu karena kebiasaan telat makan.

Saat telat makan, tubuh akan menyesuaikan diri dengan cara “menghemat” asupan kalori yang diolah. Kondisi ini akan memicu tubuh untuk menyimpan kalori sehingga proses pembakaran yang terjadi pun menjadi lambat. Alhasil, kamu mungkin akan merasa lemas, tak bertenaga bahkan kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Kelancaran dan tingkat metabolisme pada manusia tergantung oleh asupan kalori yang masuk dalam tubuh. Maka, penting untuk memastikan konsumsi kalori harian telah memenuhi kebutuhan tubuh untuk menunjang pembakaran energi.

Perut Kram 

Ada sebagian orang yang memang sengaja melewatkan makan dengan keyakinan bahwa hal tersebut bisa menurunkan berat badan. Hati-hati, anggapan itu ternyata sama sekali tidak benar dan sebaiknya tak diyakini.

Mungkin saja mengurangi makan memang bisa membuat bobot tubuh menurun, namun hal tersebut malah bisa berbahaya bagi tubuh. Telat makan bisa memicu terjadinya Irritable Bowel Syndrome (IBS). Yaitu gangguan yang mengacu pada kumpulan gejala seperti luka lambung, kembung hingga kram perut.

Insomnia

Telat makan ternyata juga bisa mengganggu jam istirahat tubuh. Salah satunya adalah terjadinya insomnia alias gangguan tidur di malam hari. Nyeri di seputar perut karena telat makan bisa jadi pengganggu di malam hari dan tak membiarkan kamu terlelap.

Untuk menghindari hal tersebut, pastikan kamu untuk selalu makan sesuai dengan  waktunya. Meski harimu super sibuk, sempatkan untuk mengunyah setidaknya untuk menjaga kinerja organ tubuh. Selain makanan, penuhi juga asupan tubuh dengan mengonsumsi vitamin dan multivitamin.(hallodoc.com/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh