Komunitas Pecinta Seni (Kompas) Budaya Kabupaten HSS akui, pentas seni lasmin baruya terinspirasi dari kebiasaan warga ‘mewarung’, Jumat (25/9/2020).
HULUSUNGAISELATAN, koranbanjar.net – Sekretaris Kompas Budaya Dedy Wahyuni menjelaskan, pertunjukan ini untuk mewadahi dan menampung kreativitas anak muda dalam bidang seni.
Seperti diketahui, lasmin baruya merupakan nama pertunjukan seni yang diatur seperti pembicaraan di sebuah warung. Lasmin berarti warung, sedangkan baruya artinya pembicaraan.
“Mewarung, sebagai media informasi masyarakat. Khususnya, bila pagi (mewarung). Kita angkat dan divariasi, penampilan seni lainnya,” ungkap Dedy Wahyuni.
Ia berharap, pentas seni ini dapat semakin maju dan diminati masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kesenian Hardiansyah mengatakan, pihaknya turut membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui lasmin baruya.
“Semoga selain menghibur, tapi juga mengedukasi. Memperoleh ilmu, yang disampaikan dari pejabat yang diundang,” kata Hardiansyah.
Bupati HSS Achmad Fikry membeberkan, antusiasnya menjadi tamu pada pentas seni lasmin baruya tersebut. Sebab, tema yang dibawa terkait pelaksanaan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 44 Tahun 2020.
“Tadi saya berpesan kepada acil warung, agar bisa menyampaikan informasi berkaitan dengan Covid-19,” ucapnya.
Kata dia, penerapan protokol kesehatan harus dilakukan. “Bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (MJ-030/YKW)