Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) yang diluncurkan Kementerian Pertanian (Kementan) di tahun 2018 tidak berhenti. Lanjutkan program ‘Bekerja,’ Kostratani Pelaihari Kabupaten Tanah Laut laksanakan pelatihan pengolahan hasil ternak di Desa Kampung Baru.
TANAH LAUT,koranbanjar.net – Program yang disertai dengan bantuan itik bagi rumah tangga miskin ini terus dikawal agar tak terhenti sia-sia.
Bantuan itik dari Kementan sebagai upaya pengentasan kemiskinan jangka menengah karena hasilnya telur dapat dilihat dalam waktu enam bulan ke depan.
Menindaklanjuti bantuan program ‘Bekerja’ yang telah menampakkan hasil, Suteng Pramono selaku KJF Kabupaten sekaligus Penyuluh Pertanian Desa Kampung Baru, menggandeng Sarjana Penggerak Desa.
Yakni, menghadiri latihan pengolahan hasil ternak di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (5/9/2020).
“Ada bantuan itik sebanyak 50 ekor per keluarga, termasuk diantaranya warga Desa Kampung Baru yang tak kurang dari 22 keluarga. Perlu terus dikawal dan dikembangkan jangan terhenti,” kata Pramono.
Bantuan itik yang diterima warga telah memberikan hasil telur, namun upaya peningkatan pendapatan perlu dilakukan dengan kembangkan produk olahan yang lebih bernilai tinggi.
Terlebih dalam situasi pandemi covid-19 waktu longgar warga semakin banyak, utamanya ibu-ibu.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari program bantuan itik dari Kementan bagi warga prasejahtera. Untuk menambah hasil, ibu-ibu selain jual telur segar, perlu juga jual olahannya,” lanjut Suteng Pramono.
Pelatihan ini wujud dari peran Kostratani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian dan pusat pembelajaran.
Operasional lapangan dilakukan oleh Penyuluh dan dilaksanakan di seluruh wilayah kerjanya melalui pendampingan pelatihan bagi petani.
Sejalan dengan pesan Mentan Syahrul Yasi Limpo, bahwa banyak program yang telah diluncurkan Kementan di semua sektor. Semua itu perlu didukung Kostratani dengan pendampingan dan pengawalan.
Latihan selain diikuti oleh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja dan para petani yang menerima bantuan itik program Kementan.
Materi pelatihan selama sehari fokus pada pembuatan telur asin, dengan metode praktek menggunakan tanah liat dan arang sekam diikuti oleh peserta yang sebagian ibu-ibu dengan penuh antusias.
Wayan Sudandi, isteri Kepala Desa yang juga Ketua PKK Kampung Baru, saat dimintai keterangan mewakili peserta, mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan yang melibatkan ibu-ibu pada bulan ini dapat terlaksana.
Dia berharap melalui pelatihan dapat menjadi bekal membuka usaha untuk menambah pendapatan dan memperbaiki perekonomian.
“Kami berharap bisa menambah wawasan berusaha individu maupun kelompok untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian,” ujar Wayan Sudandi.
Usai pelatihan Suteng Pramono juga menegaskan agar ibu-ibu bisa menindak-lanjuti hasil pelatihan dengan kegiatan produktif untuk meningkatkan pendapatan. Di pasar, telur segar sekitar Rp2000 – Rp2500, sedangkan telur asin Rp3000 – Rp3500.
“Tindak lanjuti dengan mengolah di rumah masing-masing dan hasilnya bisa dijual, ada nilai tambah dari pembuatan telur asin” pungkas Suteng. (mbs/bbppbinuang/dya)