Lancar dan aman dalam menjaga Pemilu 2024, Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan telah mengganjar penghargaan untuk para Kapolres di 13 Kabupaten Kota.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ketua Bawaslu Kalsel Aries Mardiono, Kamis (4/7/2024) malam di Hotel Best Western Banjarmasin kepada awak media menyampaikan walau dalam Pemilu kontestasinya dinamis, namun aparat penegak hukum khususnya kepolisian mampu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga pelaksanaan pemilu itu berjalan lancar dan damai.
“Karena ini momentum HUT Bhayangkara maka sekaligus kami memberikan penghargaan kepada Polda dan Polres di tiga belas Kabupaten Kota,” ujar Aries Mardiono didampingi Dir Reskrimum Polda Kalsel Kombes Pol Erick Frendiz.
Demikian pula pada pelaksanaan Pilkada 2024 di bulan November mendatang, Aries berharap pihak kepolisian dapat menjaga, mengamankan dan menciptakan situasi tetap kondusif.
Sehingga lanjutnya, para penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu dapat bekerja dengan maksimal dan bisa menciptakan kualitas Pilkada yang meningkat tanpa bimbang tanpa ragu.
Tentu kata Aries antara pemilu dan pilkada berbeda dalam segi teknis. Oleh karena itu Bawaslu Kalsel akan meluncurkan Indeks Kerawanan Pilkada (IKP).
Dari IKP, sambung Aries, dapat dilakukan pencegahan dan antisipasi sehingga potensi-potensi yang muncul baik terkait persoalan kontestasi dan keamanan bisa dicegah.
“Dalam waktu dekat akan dipublish (publikasi) oleh Bawaslu RI jadi untuk Kalsel apakah rawan, sedang atau rawan tinggi,” terang mantan jurnalis ini.
Begitu pula di 13 Kabupaten Kota bagaimana ikhtiar fokus menjaga kondusifitas keamanan pilkada di wilayah masing-masing.
“Walau kontestasinya dinamis namun pelaksanaan pilkada itu diharapkan tetap berjalan aman dan lancar,” harapnya.
Sementara Dir Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Erick Frendiz mengungkapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada Bawaslu Kalsel telah memberikan apresiasi penghargaan kepada Polda dan jajaran Polres di 13 Kabupaten Kota.
Dalam mekanisme pengamanan dan pengawalan pilkada serentak dikatakan Erick Frendiz secara umum sama dengan pengawalan Pemilu 2024 sebelumnya, namun beberapa proses penyelenggaraannya berbeda.
Tentunya kata Erick masing-masing penyelenggara pemilu harus memahami betul termasuk petugas di Gakkumdu baik Bawaslu, Jaksa dan Polisi harus benar-benar paham.
“Karena tiap pembahasan itu sudah melibatkan tiga pilar jadi masing-masing hak sudah ada dan waktu yang terbatas. Oleh karenanya pemilu dan pilkada itu berbeda,” jelasnya.
Mengingat situasi pilkada lebih panas ketimbang pemilu dalam hal pengamanannya pun lebih ekstra. Dijelaskan Erick hampir semua daerah di seluruh Indonesia mengalami hal sama.
“Kita dari kepolisian pasti menyiapkan personil, dari sisi kualitas dan latihan-latihan sudah dilakukan di Samapta, Gakkumdu dan segalanya, terkait pengamanan pilkada,” tuturnya, kendati belum ada pemetaan tentang kawasan yang rawan. (yon/bay)
