Di saat bulan Ramadan ini sejumlah remaja ramai melakukan aksi lomba lari. Di Banjarbaru, lomba lari digelar di Jalan SMA 3 atau tepatnya di belakang SPBU Cempaka Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Lomba lari yang dilakukan oleh para remaja baik laki-laki maupun perempuan itu, diduga dijadikan perjudian.
Saat pantauan di lokasi Minggu (2/4/2023) dini hari, tampak sekitar ratusan remaja memadati lokasi tersebut. Lomba lari akan digelar, jika ada beberapa pihak sudah memasang taruhan dan menyiapkan pelarinya.
Tarif taruhan beragam, dari Rp10 ribu, Rp50 ribu hingga ratusan ribu. Dengan jarak kurang lebih 50 meter, dua pelari berlari dan yang menang mendapatkan hadiah.
Tidak hanya lomba lari, di lokasi juga ada lomba adu kekuatan tangan atau panco. Lomba panco itu juga digunakan sebagai perjudian. Setiap orang, memasang pemain panco yang kuat dan jika menang mendapatkan uang dari taruhannya.
Salah satu pedagang di lokasi balap lari mengatakan, aksi itu dilakukan hampir tiap malam. Saat disinggung mengenai taruhan, dirinya tidak mengetahui pasti.
“Baru malam ini ke sini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu remaja Rizky warga Martapura, berucap dirinya ingin memasang taruhan di lomba lari itu.
“Mau ikut pasang taruhan, tapi tidak sempat. Nunggu putaran selanjutnya,” ucapnya.
Saat itu juga, pantau di lokasi, Patroli dari Polres Banjarbaru sempat datang ke lokasi balap lari. Pihak Kepolisian mengira, di lokasi itu dilakukan balap liar dan diminta untuk membubarkan diri.
“Tidak ada balap liar Pak, kami di sini cuman balap lari. Kalau ada sepeda motor juga kami usir,” ujar salah satu perwakilan remaja kepada Polisi.
Akhirnya, para remaja itu dipersilakan untuk melanjutkan setelah memberikan beberapa alasan kepada polisi. Saat itu juga, para remaja mengelabui polisi, adanya perjudian balap lari.
Mereka mengklaim, proses balap lari dengan melakukan pendaftaran dan yang menang mendapatkan uang dari hasil pendaftaran itu. (maf/dya)