Melalui rapat umum penyerta modal (RUPM) diketahui laba PDAM Intan Banjar menurun ditahun 2020. Namun penurunan keuntungan ini bisa dimaklumi para penyerta modal karena adanya beberapa sebab.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Di hadapan tiga penyerta modal PDAM Intan Banjar, antara lain Pemkab Banjar, Pemko.Banjarbaru, Pemprov Kalsel, Direktur Utama PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar telah mengungkapkan.
Laba diperoleh PDAM Intan Banjar pada tahun 2020 senilai dua miliar lebih atau tepatnya Rp2.322.077.049. Jumlah capaian ini ada penurunan berbanding tahun 2019 dengan laba diperoleh Rp4.409.660.934.
Apa sebabnya? Ternyata ada kendala dihadapi PDAM Intan Banjar. Menurut Syaiful, penurunan laba disebabkan peningkatan beban operasional pembelian air curah atau air baku sebagai penyesuaian tarif air curah pada bulan maret 2020.
Kemudian, terjadinya peningkatan beban pegawai berupa iuran pensiun akibat penyesuaian PhDP.
Hal ini ditambah kondisi perekonomian menurun akibat terjadinya pandemi covid-19 telah mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat.
Bagaimana tanggapan penyerta modal terhadap hal ini?
Tiga penyerta modal diwakili Bupati Banjar H Khalilurrahman dan Sekda Banjar H Mokhamad Hilman, Sekdako Banjarbaru Said Abdullah maupun Asisten II Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Syaifullah, dapat memaklumi terhadap kendala dan menyetujui laporan pertanggung jawaban kinerja PDAM Intan Banjar 2020.
“Kami dapat memaklumi terkait laba 2020 yang berkurang karena kondisi saat ini. Kami juga sarankan rencana kenaikan tarif pelanggan disesuaikan kondisi masyarakat, covid-19 dan musibah banjir,” ucap Bupati Banjar, Kamis (11/2/2021).
Di tempat sama, Sekdako Banjarbaru Said Abdullah, tidak permasalahkan turunnya laba PDAM Intan Banjar. Ia justru menyoroti rencana kenaikan tarif pelanggan dinilainya belum waktu yang tepat.
“Tarif bisa dinaikkan kalau momennya tepat, saat perekonomian masyarakat sudah membaik,” kata Said Abdullah.
Penundaan naiknya tarif pelanggan yang dilontarkan Pemko Banjarbaru, diamini Pemprov Kalsel melalui Syaifullah.
“Kami sependapat sebaiknya rencana kenaikan tarif pelanggan air PDAM Intan Banjar ditunda dulu,” ucapnya. (dya)