HULU SUNGAI SELATAN, KORANBANJAR.NET – Tim patroli Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai melakukan patroli rutin karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di beberapa wilayah, salah satunya wilayah Daha Selatan dimana banyak terdapat perladangan masyarakat yang melakukan aktivitas pertanian.
Lalu wilayah yang kedua adalah Angkinang, di mana didapati adanya aktivitas masyarakat melakukan pembakaran bekas panen padi yang kemudian dilakukan peneguran sekaligus sosialisasi.
Ketiga, tim melakukan patroli di wilayah Hantakan, yang di wilayah tersebut tim mendapati 2 titik api (hot spot) yang letaknya cukup berdekatan.
Tim kemudian melakukan sosialisasi serta koordinasi kepada sebagian warga tentang ancaman sanksi pembakaran hutan dan lahan menurut undang-undang yang berlaku, serta dampak dari pembakaran hutan dan lahan yang bisa menyebabkan polusi udara yang dapat merugikan warga masyarakat.
Kadishut Provinsi Kalsel, DR. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., MP juga menuturkan bahwa di tempat berbeda yang berlokasi di Desa Kindingan wilayah hutan lindung, tim juga melanjutkan patroli karhutla.
“Pada saat ground check ke lapangan dan didapati adanya tanda-tanda bekas pembakaran lahan, lokasi tersebut terdapat di perladangan masyarakat. Yang mana sebelumnya terjadi pembakaran di 2 titik, yakni pada titik pertama terjadi pembakaran vegetasi semak belukar seluas 0,5 Ha dan pada titik kedua seluas 0,75 Ha. Pada saat dilakukan ground check, terdapat sekat bakar dengan ukuran lebar 5 M mengelilingi lahan yang dibakar,” ujarnya.(hmsdishutkalsel/ana)