Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

KPH Hulu Sungai Belajar Tusuk Sate ke Malang

Avatar
479
×

KPH Hulu Sungai Belajar Tusuk Sate ke Malang

Sebarkan artikel ini

KANDANGAN,KORANBANJAR.NET – Tusuk sate atau tusuk pentol alias biting yang beredar di Kalimantan Selatan secara mayoritas diimpor dari Pulau Jawa. Padahal potensi bahan baku di banua cukup melimpah. Hal ini menarik Dinas Kehutanan Kalsel, khususnya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai melirik pembuatan atau produksi tusuk sate supaya bisa dihasilkan oleh penduduk lokal itu sendiri.

Ditahun 2018, Kelompok Tani Hutan (KTH) Lestari Pariangan, Desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, telah mendapatkan satu paket mesin pembuat biting. Sudah pula beroperasi, hanya skala kecil dan merambah pasar sekitar. April 2019 tadi giliran KTH Warna Makmur Desa Lumpangi Kecamatan Loksado menerima mesin pembuat biting ini.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Lantas, bagaimana kelanjutannya? Dinas Kehutanan Kalsel berupa melakukan pengembangan, mengirim beberapa perwakilan untuk belajar lebih jauh tentang pembuatan biting dan tujuan tempat dikunjungi adalah para perajin biting di Malang Jawa Timur, yakni Dukuh Segelan Desa Balesari Kecamatan Ngajum yang kebanyakan warganya sebagai perajin biting, dan pabrik finishing biting di Kecamatan Kepanjen. Studi banding selama 5 hari berlangsung Rabu (19/06/2019) hingga Senin (24/06/2019). Rombongan dipimpin Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat KPH Hulu Sungai, M Saberansyah.

Selama kegiatan studi banding, sebagaimana terangkum dari informasi KPH Hulu Sungai, peserta sering berdialog dan bertukar pikiran mengenai operasionalisasi mesin dan manajemen pengelolaannya. “Langkah kita ke depannya, adopsi sistem manajemen di sini. KTH Wana Makmur khusus membuat biting dan KTH Lestari Pariangan yang akan melakukan proses finishing,” ujar Saberansyah.

Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan KPH Hulu Sungai, Priyadi yang turut serta studi banding mengharapkan, adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan pembelajaran  kepada para anggota dan warga setempat. “Agar peserta saat kembali ke desa masing-masing sudah bisa nantinya langsung diterapkan,” katanya. (Dishutprovkalsel/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh