Program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencapai ketahanan pangan di Desa Simpang Empat Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan berjalan sukses.
Kostratani Amuntai Selatan terus melakukan pengawalan gelombang tanam dan panen padi
HULU SUNGAI UTARA,koranbanjar.net -Ditandai dengan siklus panen dan tanam berkelanjutan. Hingga 8 September 2020 luas lahan tanam mencapai 25 Hektare, dengan padi varietas Mikongga.
“Disela tanam masih lanjut panen 1 hektare di akhir musim panen dan masuk musim tanam," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan, Iskawati.
Produktifitas padi di lahan rawa ini mencapai 3.16 ton per hektare.
“Dengan harga jual gabah sebesar Rp.5.000 per kilogram”, kata Iskawati, Selasa (08/09/2020).
Desa Simpang Empat merupakan desa yang potensi pertanian padi, terluas setelah Desa Cempaka.
Oleh karenanya mendapat perhatian besar Dinas Pertanian HSU untuk didorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas padinya.
“Beberapa kendala yang dialami kenapa produktifitasnya masih di bawah 5 ton per hektare, dikarenakan pirit, pH rendah, serangan OPT belum sepenuhnya terkendali,” ungkap Koordinator BPP Amuntai Selatan, Rahmani.
Rahmani menambahkan, perlu ditingkatkan adopsi teknologi budidaya, panen dan pasca panen lebih khusus lagi pemasaran agar menjadi penarik para petani milenial.
“Kami selaku pasukan Kostratani garda terdepan selalu siap mengawal petani melakukan tanam dan panen padi walaupun pandemic masih belum reda,” tegas Rahmani.
Sebelumnya, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) setiap kesempatan menyebutkan, program berpihak pada petani harus diperkuat.
“Kementan telah mengalokasikan bantuan benih atau bibit, program padat karya, stabilisasi stok dan harga pangan, serta distribusi dan transportasi pangan,” jelas SYL.
Selain itu, SYL mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan skema bantuan untuk petani, baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun asuransi pertanian.
Selanjutnya kesempatan berbeda, Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dr Dedi Nursyamsi MAgr menegaskan, semua jajaran badan penyuluhan pengembangan dan sumber daya manusia pertanian dan dinas pertanian di kabupaten/kota harus memaksimalkan peranan dan fungsinya.
Dalam membantu petani mengawal dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono menambahkan, sinergisitas antara Kementerian Pertanian (KOSTRANAS), dengan Pemerintah Propinsi (KOSTRAWIL), Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (KOSTRADA).
Sebagai ujung tombaknya adalah Kecamatan (KOSTRATANI) di masing-masing BPP dengan PPL.
“Pasukan Kostratani adalah Penyuluh sebagai garda terdepan harus cepat serap informasi teknologi, sarana penunjang produksi dan pemasaran produk tani,” pungkas Budiono (Budiono/bbppbinuang/dya)