Kondisi terkini anak korban pembunuhan di Mantuil Mahmudah (18) yang sempat terkena tusukan pelaku Samson (50) di bagian perut hingga ususnya terburai, kini sudah melewati masa kritis dan mulai siuman pasca menjalani operasi di RSUD Ulin Banjarmasin.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kondisi Mahmudah (Mudah) disampaikan oleh kakak kandungnya, Nurhayati (24) atau biasa dipanggil Gadis saat dihubungi oleh koranbanjar.net, Kamis, (3/7/2025) via telepon WhatsApp di Banjarmasin.
“Alhamdulillah sudah mulai sadar, mata ading (adik) mulai terbuka dan ada gerak sedikit,” ujar Nurhayati.
Namun, katanya, adiknya yang baru lulus sekolah di SMA Negeri 10 Banjarmasin ini, tetap harus menjalani perawatan di ruang ICU, karena lukanya sangat parah, tusukan belati itu mengenai bagian usus perutnya.
“Jadi untuk buang air besar menggunakan selang dan sudah menghabiskan 4 kantong darah,” sebutnya.
Gadis mengaku sangat terpukul atas peristiwa yang menimpa ibu dan adiknya. Bahkan dirinya berucap tidak akan merelakan hingga akhir hayat.
“Kami memohon kepada pihak kepolisian agar menghukum pelaku seberat-beratnya kalau perlu seumur hidup. Perbuatan pelaku tidak bisa dimaafkan sampai kapanpun, tidak rela hingga akhir hayat karena telah membunuh ibu dan melukai adik ulun (saya),” tuturnya.
Dirinya juga membantah kalau almarhumah ibunya dengan pelaku adalah suami istri. Ternyata, kata Nurhayati, hanyalah sebatas teman dekat.
“Memang antara almarhumah ibu dan pelaku pernah dekat sekitar satu tahun lebih. Namun, tidak sampai menikah, dan almarhumah ibu sudah lama mengakhiri hubungan dengan pelaku,” akunya.
Bahkan dirinya mengatakan almarhumah ibunya bersama adik-adiknya berencana menjual rumah yang ditempati mereka, warisan dari almarhum ayah mereka.
“Karena ibu dan adik-adik ulun berencana apabila laku rumah mau pindah, tidak lagi diam di wilayah sana,” ungkapnya.
Namun takdir berkata lain, ibunya keburu meninggal dunia dengan sangat tragis, ditambah tangis histeris adik-adiknya, seakan tak rela ibu mereka meregang nyawa dengan cara dibunuh.
Trauma dan duka mendalam akibat peristiwa yang menyayat hati ini, kata Nurhayati, sampai kapan pun tidak dapat terlupakan.
“Mudah-mudahan almarhumah ibu mendapatkan ketenangan dan rahmat di alam sana,” doanya dengan isak tangis. (yon/bay)