Warga yang setiap harinya harus melintas jembatan irigasi di kawasan Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar mengeluhkan kondisi jalan dan pagar di atas irigasi, Jumat (23/6/2023).
BANJAR, koranbanjar.net – Mahmudi mengatakan sudah lama sekali kondisi pagar ini tidak pernah diperhatikan oleh pihak yang berwenang.
“Kami sangat resah dengan kondisi jembatan Sungai Sipai yang lebarnya hanya sekitar empat meter, pagarnya sebagian bambu. Itu membahayakan masyarakat yang melintas, sementara kepadatan arus lalulintas sangat padat,” ujarnya.
“Kalau masyarakat tidak tau harus mengadu kemana, sebab beberapa kali menurutnya sering terjadi insiden,” tambahnya.
Warga kadang harus sabar apabila padatnya arus lalulintas, buat berpapasan dua unit mobil jembatan tersebut tidak cukup untuk dilalui secara bersamaan, dan harus ada yang dikalahkan, salah satu jalannya pun menurun, itu juga bisa membahayakan para pelintas.
Sementara itu, Troy Satria anggota DPRD Kalsel dari Komisi III menerima aduan masyarakat tersebut.
Ia mengatakan akan menyampaikan nanti kepada dinas yang menangani baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
“Mudahan saja itu kewenangan provinsi jadi kami bisa sampaikan karena ini adalah aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, Anna saat dikonfirmasi melalui nomor teleponnya mengatakan bahwa jembatan Sungai Sipai adalah kewenanganan Balai Wilayah Sungai.
“Kami hanya menyampaikan surat pemberitahuan saja tetapi BWS yang menanganinya,” cetus dia. (pyd/dya)