Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarbaru

Komitmen Pemko Banjarbaru Melalui Rembuk Stunting

Avatar
132
×

Komitmen Pemko Banjarbaru Melalui Rembuk Stunting

Sebarkan artikel ini
Acara Rembuk Stunting sebagai bagian dari Aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S), Rabu (29/5/2024). (Sumber Foto: MC Kota Banjarbaru/koranbanjar.net)

Pemerintah Kota Banjarbaru kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya penanggulangan stunting dengan menggelar acara Rembuk Stunting sebagai bagian dari Aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S), Rabu (29/5/2024).

BANJARBARU,koranbanjar.net – Dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono, yang bertempat di Aula Gawi Sabarataan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Rembuk Stunting merupakan langkah penting pemerintah daerah untuk memastikan berbagai program pencegahan stunting berjalan terintegrasi antara instansi terkait dan masyarakat serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah dalam menurunkan angka stunting.

Dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Asisten III, Rahmah Khairita menyampaikan, Program Aksi Penurunan angka stunting harus dilakukan tidak hanya di Kota, tapi juga di kelurahan dan kecamatan. Semua tingkatan harus terlibat dan berkoordinasi untuk keberhasilan program ini.

“Program Aksi Penurunan angka stunting ini bukan hanya dilaksanakan di tingkat Kota saja, tetapi juga harus sebenarnya dilaksanakan di tingkat kelurahan dan Kecamatan, jadi diharapkan semua Kecamatan dan kelurahan juga melaksanakan dan mempelajari Program Aksi ini, jadi harus terintegrasi semuanya dan terkoordinasi,” ucapnya.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kesepakatan komitmen percepatan penurunan angka stunting, oleh Pemerintah Kota Banjarbaru dengan berbagai pemangku kepentingan. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan pencegahan stunting.

Saat ini Kota Banjarbaru telah berhasil mencatat penurunan signifikan dalam angka stunting, dari 22,1% pada tahun 2022 menjadi hanya 12,4% pada tahun 2023, menjadikannya sebagai wilayah dengan angka stunting terendah di Kalimantan Selatan. (maf/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh