Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Komisi IV DPRD Kalsel Gelar Audiensi Bersama BEM FKIP Unlam

Avatar
204
×

Komisi IV DPRD Kalsel Gelar Audiensi Bersama BEM FKIP Unlam

Sebarkan artikel ini
Audiensi Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan bersama BEM FKIP Unlam, Kamis (8/6/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)
Audiensi Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan bersama BEM FKIP Unlam, Kamis (8/6/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)

Banyaknya permasalahan di dunia pendidikan membuat BEM FKIP Unlam bertandang ke “Rumah Banjar”, untuk melakukan audiensi bersama Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, terutama terkait adanya isu penghapusan tenaga guru honorer, Kamis (8/6/2023).

BANJARMASIN, koranbanjar.net Dalam audiensi tersebut, Ketua Komisi IV Lutfi Saifuddin mengatakan bahwa masalah pendidikan ini menjadi perhatian semua pihak, terutama tentang isu penghapusan guru honorer yang nantinya akan digantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kami berharap bahwa penghapusan ini diiringi juga dengan pengangkatan otomatis para guru honorer ini sebagai PPPK tidak melalui seleksi dan sebagainya. Agar ini bisa menjadi jawaban dari keresahan masyarakat khususnya dari guru-guru honorer,” jelasnya.

Menurut Lutfi Saifuddin, tugas yang paling penting adalah mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena perubahan struktur usia penduduk ini sangat terkait dengan dunia pendidikan, agar bisa menciptakan generasi muda yang memenangkan persaingan.

“Melalui dunia pendidikan ini, dasar menjadi pondasi agar menciptakan generasi-generasi digital talent yang mampu melaksanakan tugas dengan baik pada saatnya nanti,” tuturnya.

Politisi Partai Gerindra tersebut juga mengingatkan bahwa kebutuhan guru di Kalimantan Selatan saat ini bukan pada guru-guru umum saja tetapi kepada guru yang produktif.

“Semoga nantinya lulusan Kejuruan atau Fakultas Kejuruan lain mau mengisi formatur guru di Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga kebutuhan akan guru produktif di SMK terpenuhi,” pungkasnya. (Bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh