Seorang sufi, Malik bin Dinar dikenal sebagai murid dari Hasan al Basri. Keilmuan guru dan murid ini dalam bidang hadits tak diragukan lagi. Sebelum menjadi seorang kekasih Allah, Malik bin Dinar dikenal orang yang suka berfoya-foya dan cinta dunia.
Kisah pertaubatannya menjadi inspirasi banyak orang sampai sekarang. Namun kisah Malik bin dinar tidak hanya tentang pertaubatan, melainkan ada pula kisah-kisah anehnya. Apalagi sebelum ia dikenal sebagai seorang wali yang memiliki banyak karomah. Salah satu kisah wali yang terkenal dari sosok ini adalah kisahnya ketika berada di lautan.
Suatu hari Malik bin Dinar menaiki sebuah perahu sebagai penumpang. Sebagai penumpang, tentunya harus membayar ongkos. Tapi, waktu itu, ia tidak membawa satu kepingpun dinar ataupun harta lain.
“Bayarlah ongkos perjalananmu,” kata pemilik perahu.
“Saya tidak mempunyai ongkos,” jawabnya.
“Mana ongkosnya,” tanyanya untuk kedua kali sambil melotot matanya.
“Saya tidak punya uang,” jawab Malik bin Dinar.
Jawaban tersebut membuat awak perahu marah. Maka dipukullah ia hingga pingsan.
Ketika siuman awak kapal kemudian bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Malik pun juga menjawabnya dengan hal yang sama, bahwa dirinya tidak mempunyai uang.
Hal tersebut membuat awak kapal marah dan bersepakat menceburkan Malik ke laut.
Malik tampak tenang. Saat kepalanya di bawah dan kakinya di atas siap-siap diceburkan ke laut, mendadak ada kawanan ikan datang. Yang lebih aneh lagi ikan itu mendongak ke atas dan masing-masing membawa uang dinar berlapis emas. Malik kemudian mengambil uang itu dan kemudian diberikan kepada awak perahu.
Melihat keajaiban itu, para awak menjadi takut dan kemudian meminta ampun. Malik memaafkannya dan kemudian meninggalkan perahu sambil berjalan di atas air laut.
Memang benar kiranya, kisah wali seperti Dinar bin Malik menginspirasi kita semua, agar tidak gampang menyalahkan orang lain.(koranbanjar.net)
Sumber: islam.co