Seorang pemuda tampak sedang bersedih. Namun setelah mendapat nasihat tentang kematian, dia menyadari kesusahan yang dialaminya hingga bersedih tidak berarti.
Ibrahim bin Adham melihat seorang pemuda sedang bersedih, lalu dia berkata kepadanya, “Wahai anak muda! Saya akan menanyakan kepadamu tiga hal. Tolong dijawab!” “Baiklah,” ujar pemuda tersebut.
Ibrahim bertanya kepadanya, “Apakah ada sesuatu di muka bumi ini yang dapat berjalan tanpa kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala?” Dia menjawab, “Tidak sama sekali.”
Ibrahim berkata, “Apakah rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadamu dapat berkurang sedikit pun?” Dia menjawab, “Tidak akan sama sekali.” Ibrahim bertanya lagi, “Apakah ajal yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadamu dapat berkurang meskipun hanya sekejap saja?” Dia menjawab, “Tidak akan sama sekali.” Lantas Ibrahim berkata, “Kalau demikian, apa yang kamu susahkan?”
Di hikmah lainnya diceritakan, seorang laki-laki datang menghadap al-Hasan al-Bashri radhiyallahu ‘anhu. Ia bertanya, “Apa rahasia sifat zuhudmu terhadap dunia wahai sang imam?”
Baca Juga;
Beliau menjawab, “Ada empat hal. Saya tahu bahwa rezeki saya tidak akan diraih oleh orang lain. Makanya, saya menyibukkan diriku sendiri untuk rezekiku. Saya tahu bahwa amal perbuatanku tidak akan dilakukan oleh orang lain,” ujar dia.
Makanya, lanjut al Hasan, dia menyibukkan diri sendiri untuk melakukannya. “Saya tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu melihatku. Makanya, saya malu bila Allah Subhanahu wa Ta’ala melihatku sedang berbuat maksiat. Saya tahu bahwa kematian menantiku. Makanya, saya mempersiapkan bekal untuk menghadap Rabbku.” (kisahmuslim.com/sir)
Baca Juga;