KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini adalah satu dari tiga serangkai yang telah mendirikan Pondok Pesantren Hidayatullah di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Martapura, Kalimantan Selatan. Dua sahabat serangkainya yakni, KH. Nashrun Thahir dan KH.A.Nawawi Marfu. KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini dikenal sebagai ulama ahli hadits, yang dapat mengenali kesalahan tulis sebuah hadits hanya tertinggal satu huruf alif di papan tulis dengan jarak sekitar 6 meter.
MARTAPURA, koranbanjar.net- KH.M.Hasyim Mochtar El-Husaini merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara dari pasangan H.Muchtar Husen dengan Hj. Salamah Abdul Mutholib. Ahli hadits ini lahir di Pasayangan Martapura pada 13 April 1918. Ketika masih bersekolah dipondok Pesantren Darussalam Martapura, dia menikah dengan seorang perempuan bernama Sofiyah Nawawi.
Biografi KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini
Satu tahun setelah menikah, KH.M. Hasyim Mochtar El Husaini pergi menuntut ilmu bersama teman dan kerabatnya ke Tanah Suci Makkah, kemudian menjadi ulama yang cukup terkenal. Teman-teman satu angkatannya yaitu, KH.Semman Mulia, KH. Salman Djalil, KH. Nashrun Thahir, KH.A.Nawawi Marfu, KH. Abdurrahman Ismail, H.M. Basyuni, H.Munawar Ahmad, H. Abdul Rasyid, H.Hasan dan H.Djemaluddin Satta.
Menyelesaikan pendidikan di Masjidil Haram, kemudian KH.Hasyim Mochtar melanjutkan pendidikan ke Ma’had Ilmi Saudi Arabia.
Adapun beberapa guru yang pernah mengajarnya, antara lain, Syekh KH.M Kasyful Anwar, Syekh Sayyid Muhammad Amin Qutby, Syekh Ali Abdullah Banjar, Syekh Hasan Masyad, Syekh Umar Hamdan, Syekh Sayyid Alwi Al-Makki, Syekh Abdul Qodir Almandzili dan Abdullah Al Injeliji.
Dari pernikahan dengan Sofiyah Nawawi, dia dikaruniai anak, yaitu, Siti Romlah, Drs. Fuad Fahruddin, Faridah, Hj. Mahmudah yang bersuami dengan KH.M. Shaleh Abdurrahim, Lc dan berketurunan, Fadlullah. Sebagian karya KH. Hasyim Mochtar El Husaini adalah kitab Tarikh Al Islami, Syarah Matan Bayquniyah dan Ilmu Tauhid.
Kecerdasan dan Kedisiplinan KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini
Tahun 1982 KH.M. Hasyim Mochtar El Husaini masih menjabat sebagai Pimpinan Umum Ponpes Hidayatullah Martapura. Meski saat itu, dia sudah berusia senja, namun masih aktif mengajar di Ponpes Hidayatullah. Dia berangkat dan pulang dari rumah di Pesayangan menuju Ponpes Hidayatullah di Jl Pangeran Hidayatullah maupun sebaliknya hanya menggunakan sepeda ontel tua. Setiap tiba di Ponpes Hidayatullah, dia tidak langsung masuk ke ruang kantor sekolah, melainkan berdiri di depan pagar Ponpes Hidayatullah, menunggu para santri yang telat tiba ke sekolah. Uniknya, setiap santri maupun santriwati yang telat datang ke sekolah, lewat dari pukul 07.00 WITA, mendapat sanksi harus membayar iuran sebesar Rp100.
Peraturan itu tentu sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan para santri untuk datang ke sekolah lebih pagi agar tidak terlambat.
Sementara itu, salah satu keistimewaan yang dimiliki KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini adalah, pengetahuan dan daya ingat terhadap hapalan hadits yang dia miliki sangat kuat. Satu ketika, seorang guru yang telah mengajar ilmu hadits tengah menuliskan beberapa hadits di papan tulis pada ruang Kelas 1C tingkat tsanawiyah. Bersamaan itu, KH.M.Mochtar Hasyim sedang melintas di luar ruang kelas tersebut. Kemudian dia berhenti sebentar, dan menengok dari jendela kelas, mengamati rangkaian hadits yang masih ditulis guru di dalam kelas tadi. Berikutnya, dia memasuki ruang kelas itu, sementara sang guru masih asik menuliskan hadits. Serta merta KH.M.Hasyim Mochtar menepuk pantat si guru hadits yang tidak menyadari KH. Hasyim Mochtar ada di belakang, kemudian menunjuk salah satu rangkaian hadits di papan tulis.
Guru hadits tadi berusaha membuka lembaran kitab hadits yang ada di tangannya, untuk memastikan kesalahan yang dilakukan. Dan ternyata benar, guru hadits tersebut melakukan kesalahan, hadits yang ditulisnya di papan tulis ketinggalan satu huruf alif. Setelah memberitahu hal tersebut, KH. Hasyim Mochtar beranjak ke luar kelas. Itu salah satu kecerdasan yang dimiliki KH. Hasyim Mochtar El Husaini, meski antara jendela kelas dengan papan tulis berjarak sekitar 6 meter, dia masih bisa mengamati kesalahan tulis sebuah hadits.
KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini Wafat
Dalam usia kurang lebih 67 tahun, KH.Hasyim Mochtar El Husaini wafat pada Sabtu, 19 Shafar 1406 H/ 02 November 1985 M, dan dimakamkan di Komplek Pekuburan Muslimin Karangan Putih, Keraton, Martapura.
Pagi Sabtu, 02 November 2985 itu, seluruh santri dan pengajar Ponpes Hidayatullah Martapura berkabung. Hari itu, sekolah diliburkan, seluruh santri dan pengajar mengikuti proses pemakaman, bahkan para santri dan pengajar mendapat kesempatan untuk memberikan kecupan terakhir kepada sang Ahli Hadits, KH.M.Hasyim Mochtar El Husaini.(sir)
Sumber; Buku Sejarah dan Biografi Singkat Pesantren Hidayatullah Martapura Tahun 2016