Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Hukum & Peristiwa

Kisah Ayah Korban, Sebelum Anaknya Tewas di Pasar Lima; Saya Bilang Sabar, Jago Ada Lagi yang Jago

Avatar
809
×

Kisah Ayah Korban, Sebelum Anaknya Tewas di Pasar Lima; Saya Bilang Sabar, Jago Ada Lagi yang Jago

Sebarkan artikel ini
Ayah korban, Amat Iriansyah bersama adik kandung korban pembunuhan di Pasar Lima Banjarmasin, Rahman saat diwawancarai wartawan koranbanjar.net di rumahnya di Kelurahan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin.(koranbanjar.net)
Ayah korban, Amat Iriansyah bersama adik kandung korban pembunuhan di Pasar Lima Banjarmasin, Rahman saat diwawancarai wartawan koranbanjar.net di rumahnya di Kelurahan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin.(koranbanjar.net)

Sekelumit kisah ayah korban pembunuhan di kawasan Pasar Lima Banjarmasin cukup mengiris hati. Orang tua korban bernama Amat Iriansyah (71) menceritakan, anaknya sering curhat kepada dirinya tentang permasalahan yang kerap dialami di Pasar Lima. Namun dia sering mengingatkan agar tetap sabar, karena kalau diri kita jago, maka masih ada yang lebih jago.  

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Menurut Amat Iriansyah saat ditemui koranbanjar.net, Senin (11/4/2022) pukul 20.30 Wita di rumahnya, Gang Famili, Kelurahan Teluk Tiram Darat Banjarmasin, dia sering bilang, sabar, kalau bisa lebih baik mengalah.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Amat melanjutkan cerita, kalau soal berkelahi, dia pun berani dan tidak akan pernah mundur. Namun dia sering mengingatkan pesan kakek korban, berbuat baik dengan orang, bantu sesuai kemampuan.

“Itu aja pesan saya kepada almarhum, kita jago adalagi di atas yang lebih jago. Jadi harus bersabar, tidak hanya di rumah, sampai-sampai saya datangi ke pasar hanya untuk mengingatkan kepada almarhum untuk bersabar menahan emosi,” tuturnya.

Mardiansyah saat mau dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin usai dibacok pelaku dengan senjata tajam di Pasar Lima Banjarmasin.
Mardiansyah saat mau dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin usai dibacok pelaku dengan senjata tajam di Pasar Lima Banjarmasin.

Oleh sebab itu, lanjut Amat, dia sangat bersedih, setelah menyaksikan anak tertuanya meninggal dunia dengan cara yang tragis.

“Tetapi ya sudahlah, saya sebagai orang tua hanya ikhlas atas kejadian yang menimpa almarhum, mungkin inilah janji hidupnya, mudah-mudahan baik dan nyaman aja ia di sana (akherat),” ungkapnya.

Sementara itu, adik korban bernama Rahman menambahkan, dia sangat merasa kehilangan, sebab almarhum sangat perhatian kepada saudara-saudaranya.

TKP PEMBUNUHAN - Korban diserang saat duduk ngobrol di pangkalan ojek depan pertokoan minyak wangi Pasar Lama Banjarmasin inilah tewas bersimbah darah.(foto: leon)
TKP PEMBUNUHAN – Korban diserang saat duduk ngobrol di pangkalan ojek depan pertokoan minyak wangi Pasar Lama Banjarmasin inilah tewas bersimbah darah.(foto: leon)

“Sebab sidin anak tertua, dan sering membimbing kami, memberikan nasihat dan semangat dalam menjalani hidup, jadi kami betul-betul sangat kehilangan,” kata Rahman.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh