Sekelumit kisah ayah korban pembunuhan di kawasan Pasar Lima Banjarmasin cukup mengiris hati. Orang tua korban bernama Amat Iriansyah (71) menceritakan, anaknya sering curhat kepada dirinya tentang permasalahan yang kerap dialami di Pasar Lima. Namun dia sering mengingatkan agar tetap sabar, karena kalau diri kita jago, maka masih ada yang lebih jago.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Menurut Amat Iriansyah saat ditemui koranbanjar.net, Senin (11/4/2022) pukul 20.30 Wita di rumahnya, Gang Famili, Kelurahan Teluk Tiram Darat Banjarmasin, dia sering bilang, sabar, kalau bisa lebih baik mengalah.
Amat melanjutkan cerita, kalau soal berkelahi, dia pun berani dan tidak akan pernah mundur. Namun dia sering mengingatkan pesan kakek korban, berbuat baik dengan orang, bantu sesuai kemampuan.
“Itu aja pesan saya kepada almarhum, kita jago adalagi di atas yang lebih jago. Jadi harus bersabar, tidak hanya di rumah, sampai-sampai saya datangi ke pasar hanya untuk mengingatkan kepada almarhum untuk bersabar menahan emosi,” tuturnya.
Oleh sebab itu, lanjut Amat, dia sangat bersedih, setelah menyaksikan anak tertuanya meninggal dunia dengan cara yang tragis.
“Tetapi ya sudahlah, saya sebagai orang tua hanya ikhlas atas kejadian yang menimpa almarhum, mungkin inilah janji hidupnya, mudah-mudahan baik dan nyaman aja ia di sana (akherat),” ungkapnya.
Sementara itu, adik korban bernama Rahman menambahkan, dia sangat merasa kehilangan, sebab almarhum sangat perhatian kepada saudara-saudaranya.
“Sebab sidin anak tertua, dan sering membimbing kami, memberikan nasihat dan semangat dalam menjalani hidup, jadi kami betul-betul sangat kehilangan,” kata Rahman.(yon/sir)