BANJAR – Rapat Umum Penyertaan Modal (RUPM) PDAM Intan Banjar yang digelar di penghujung Januari 2018 tadi, tak hanya mempresentasikan kinerja manajemen PDAM Intan selama tahun 2017. Lebih dari itu, dalam RUPM juga terungkap rencana pengembangan yang akan dilaksanakan PDAM Intan Banjar dalam tahun 2018 ini.
Menurut Dirut PDAM Intan Banjar, Syaiful Anwar dalam press releasenya, program penyertaan modal untuk tahun 2018 ini, salah satunya untuk melakukan pengembangan jaringan perpipaan di kawasan Bandara Syamsudin Noor, Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Pasalnya, Bandara Syamsuddin Noor merupakan proyek strategis nasional dan objek vital yang diharus menjadi perhatian khusus.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar ini juga menjelaskan, penyertaan modal yang dimaksud dalam bentuk hibah, yakni berupat aset dan cash money dari Kabupaten Banjar sebesar 57 % setara dengan Rp152 miliar, sedangkan hibah dari Kota Banjarbaru 27 % atau setara Rp72 miliar. Kemudian dari provinsi 15% atau setara dengan Rp41 miliar.
“Ini berjalan sesuai dengan Perda tahun 2004 – 2005, hingga berlangsung sampai sekarang,” ungkapnya.
Syaiful Anwar juga mengatakan, RUPM merupakan pertanggungjawaban direksi dan dewan pengawas kepada owner yaitu Bupati Banjar, Walikota Banjarbaru dan Gebernur Kalsel.
Sementara itu, Badan Pengawas PDAM Intan Banjar, Boyke Wahyu Triestiyanto ST MT menambahkan, sementara ini besar keuntungan yang diperoleh PDAM Intan Banjar mencapai Rp3,6. Laba tersebut masih belum belum dibagi, melainkan masih dikembalikan untuk investasi.
Menurut dia, layanan yang dilakukan PDAM Intan Banjar masih belum mencapai 100 %, tetapi sudah mencapai target 80 %. Pencapaian itu disesuaikan dengan pembayaran pelunasan hutang tahun 1997 dengan Kementerian Keuangan.
“Kami dari dewan direksi sudah lega, karena sudah terbebas dari hutang yang selama ini menjadi tanggung jawab dan dibayar rutin kontinyu pertahun senilai Rp8,3 miliar. Sekarang sepeser rupiah pun PDAM Intan Banjar tidak punya hutang lagi,” pungkasnya.(humas PDAM Intan Banjar)