Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan terkait traffic light di pertigaan Jl H Mistar Cokrokusumo (arah Cempaka) dan Jl Trikora di Kota Banjarbaru, terlihat sangat buruk. Faktanya, sudah sekitar 4 bulan terakhir, lampu merah untuk pengatur lalu lintas secara otomatis tersebut dibiarkan tak berfungsi. Kendati persoalan perbaikan lampu merah itu (mungkin) terlihat sepele.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Sudah sekitar 4 bulan terakhir ini traffic light di pertigaan Jl H Mistar Cokrokusumo (arah Cempaka) dan Jl Trikota di Kota Banjarbaru tidak berfungsi. Bahkan keadaan itu sudah pernah dikoordinasikan Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, agar segera mendapat perbaikan. Namun faktanya, sampai sekarang pihak Dishub Kalsel tidak bergeming, membiarkan lampu merah itu tetap tidak berfungsi.
Pengamatan koranbanjar.net di lokasi pada Kamis, (17/6/2021), traffic light untuk pengatur arus lalu lintas itu masih belum berfungsi atau rusak. Sehingga terjadi kekacauan arus lalu lintas kendaraan bermotor dari tiga arah, ada yang datang dari arah Cempaka, arah Ratu Elok dan dari arah Jl Trikora Banjarbaru. Benturan kendaraan bermotor di tengah jalan dalam 4 bulan terakhir ini menjadi hal yang biasa. Sementara kendaraan bermotor yang melintas macam-macam, ada kendaraan roda dua, mobil hingga truk angkutan berat.
Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru melalui Sekretaris Dinas, Ahmad Syarief Nizami saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengaku, bahwa istri dari teknisi yang sering memperbaiki masih dalam keadaan sakit.
“Kami hanya berkewajiban melaporkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel atas permasalahan itu. Sebelum puasa Ramadan, kami sudah melaporkan ke Provinsi, tetapi jawabannya teknisinya menunggu istrinya lagi di rumah sakit,” ucap Nizam kepada koranbanjar.net pada Senin (7/6/2021).
Kemudian, lanjutnya, pada 1 Juni 2021 tadi, pihaknya kembali melaporkan keadaan traffic light tersebut, jawabannya masih menunggu teknisinya siap.
Sebagaimana diketahui, kawasan Simpang 3 Jl Mistar Cokrokusumo-Jl Trikora, Kota Banjarbaru terbilang kawasan yang cukup padat dengan arus lalu lintas setiap hari. Mulai padat dengan kendaraan bermotor roda dua hingga roda empat, termasuk angkutan besar seperti truk.
Tidak hanya pagi, siang sampai sore, kendaraan bermotor muncul dari tiga arah berlawanan. Traffic light yang menjadi pengatur lalu lintas secara otomatis di kawasan itu sudah lama sekali tidak berfungsi. Tidak jarang pengendara bermotor dari arah berlawanan bertemu di tengah jalan, satu sama lain harus bergiliran melintas.
Keadaan itu menimbulkan keluhan dari sejumlah warga yang sering melintas. Salah seorangnya, Ibrahim, warga asal Kota Martapura yang harus setiap hari melintas di persimpangan itu karena bekerja di sebuah tempat Jl Trikora.
“Setiap hari saya melintas di sini, saya perhatikan lampu merah (traffic light) itu tidak diperbaiki juga. Tidak mungkin pemerintah tidak tahu, andai keadaan ini hanya terjadi baru satu atau dua hari mungkin saja tidak tahu. Ini sudah berbulan-bulan, sepertinya memang sengaja dibiarkan,” ungkap Ibrahim kesal.
Dia menambahkan, kalau hanya urusan traffic light tidak bisa dibetulkan, bagaimana bisa mengurus persoalan yang lebih besar.
“Siapa pun yang bertanggung jawab terhadap traffic light ini, kan pemerintah bisa saling koordinasi. Ini kepentingan publik, tidak bisa diam saja atau dibiarkan. Pengguna jalan bayar pajak kendaraan, bayar pajak lain, tapi fasilitas umum seperti ini tidak diperhatikan,” tukasnya. (sir)