Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
BanjarReligi

Ketua FSKN Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di 3 Gereja Surabaya

Avatar
488
×

Ketua FSKN Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di 3 Gereja Surabaya

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, KORANBANJAR.NET – Tragedi serangan bom bunuh diri yang menimpa jemaat umat Kristiani di tiga gereja di Surabaya oleh sekelompok teroris menimbulkan keprihatinan banyak pihak, tidak terkecuali bagi Ketua Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN), Sultan Haji Khairul Saleh yang sangat mengutuk aksi terorisme tersebut.

“Kami sangat mengutuk aksi serangan bom yang terjadi pada tiga gereja di Surabaya itu. Islam itu adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, sangat menghormati dan menjaga hubungan antar kaum beragama. Jadi aksi bom bunuh diri seperti di Surabaya itu jelas bertentangan dengan agama Islam,” demikian ditegaskan Ketua FSKN, Sultan Haji Khairul Saleh di sela-sela acara rapat penyusunan pengurus baru FSKN Periode 2018-2023 di Restoran Izakaya Jiro Candranaya Gajah Mada, Jakarta, Minggu (13/5) tadi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sultan Banjar yang dikenal agamis ini juga menyatakan, aksi bom bunuh diri itu jelas tidak dibenarkan dalam Islam, karena pedoman umat Islam adalah Alqur’an yang jelas melarang aksi bunuh diri.

Oleh sebab itu, Ketua FSKM mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar merapatkan barisan dan menjaga persatuan dan kesatuan. Bahkan, semua pihak harus saling bahu membahu ikut memantau aksi terorisme di negeri ini yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.

“Tindakan atau aksi bom bunuh diri di Surabaya itu sudah sangat menodai hubungan umat antar beragama. Jangan sampai kita semua terpancing oleh pihak-pihak yang dapat merusak keharmonisan kita semua,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sultan Khairul Saleh mengemukakan, Rasulullah SAW sangat menghormati hubungan antar umat beragama. Bahkan, dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahwa suatu ketika Rasulullah Saw sedang duduk di salah satu sudut Kota Madinah. Kemudian bersamaan dengan itu, datang sekelompok kaum Yahudi yang tengah membawa seorang jenazah. Bersamaan dengan itu pula, Rasulullah SAW langsung berdiri, sebagai tanda memberikan sebuah penghormatan.

Tidak hanya itu, menurut Sultan Khairul Saleh, di dalam Alqur’an, Surah Al Kafirun menjelaskan pada salah satu ayat yang isinya lakum diinukum waliyadiin, artinya, bagimu adalah agamamu dan bagiku adalah agamaku.

“Jadi, sejak zaman Rasulullah SAW, kita sudah diajarkan untuk saling hormat menghormati, bukan saling sakit menyakiti. Aksi bom bunuh diri itu sudah jelas menyakiti dan merugikan banyak pihak,” ucapnya.

Sultan Banjar ini juga mengajak seluruh umat beragama di negeri ini agar saling menjaga persatuan dan kesatuan, karena aksi bom bunuh diri itu sudah sangat jelas tindakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Mari kita perangi aksi teroris dengan merapatkan barisan dan memperkuat persatuan dan kesatuan,” pungkasnya. (sir/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh