Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Kepala BPBD Kalsel Bantah Kalsel Duduki Peringkat Karhutla Diatas Riau

Avatar
359
×

Kepala BPBD Kalsel Bantah Kalsel Duduki Peringkat Karhutla Diatas Riau

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, koranbanjar.net – Beberapa waktu lalu Kalimantan Selatan (Kalsel) sempat dikabarkan termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tertinggi di Indonesia bahkan melampaui Riau. Namun, hal tersebut dibantah Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin adanya kesalahan data yang dikabarkan pada salah satu media.

“Kemungkinan salah data, Kalsel masih urutan ke enam. Sedangkan Riau, masih diurutan ke satu dan terluas lahan yang terbakar,”ujarnya kepada koranbanjar.net saat dihubungi melalui whatsapp, Senin (28/10/2019).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Cuaca di wilayah Kalsel mengalami penurunan, dan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan saat ini sudah masuk musim penghujan, yakni didasarian bulan Oktober ini. Sebenarnya tiap hari terjadi hujan di Kalsel, tetapi memang wilayah Banjarbaru dan Banjarmasin jarang terjadi,”bebernya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pada tanggal 19 Oktober 2019 tercatat 19.490 Hektar luas wilayah yang terbakar di Kalsel, sedangkan Riau 49.266 Hektar.

Berbeda dari data tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel awal Januari sampai dengan 27 Oktober 2019 menyebutkan 6346.65 Hektar hutan dan lahan terbakar di wilayah tersebut.

“BNPB memakai data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dengan metode satelit melalui aplikasi SiPongi , sedangkan BPBD atas dasar laporan kejadian Karhutla Kabupaten Kota (data riil),”jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, BNPB memetakan enam provinsi dengan angka kebakaran hutan dan lahan terbesar sejak Januari 2019 hingga saat ini. Berdasarkan data per 16 September 2019, luas hutan dan lahan yang terbakar sebesar 328.724 hektare dengan 2.583 titik api.

Berikut provinsi dengan kebakaran hutan terparah tahun ini:

1. Riau

Riau menjadi provinsi dengan karhutla terluas. Per Agustus 2019, 49.266 hektare lahan terbakar di sana. Ada 90 titik api yang terdeteksi.

Indeks AQI di Riau sebesar 261 yang masuk kategori sangat tidak sehat. Status siaga darurat ditetapkan sejak 19 Februari-31 Oktober 2019.

2. Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah punya titik api terbanyak dibandingkan provinsi lainnya. Ada 548 titik api dengan luasan lahan terbakar 44.769 hektare.

Wilayah ini masuk dalam kategori berbahaya dengan indeks AQI sebesar 553. Status siaga darurat ditetapkan sejak 28 Mei-26 Agustus 2019.

3. Kalimantan Barat

Luas lahan terbakar di Kalimantan Barat sebesar 25.900 hektare dengan 497 titik api.

Kualitas udaranya termasuk kategori sangat tidak sehat dengan indeks 226. Status siaga darurat ditetapkan sejak 12 Februari-31 Desember 2019.

4. Sumatera Selatan

Luas hutan dan lahan yang terbakar di Sumatera Selatan sebesar 11.826 hektare.

Diketahui, terdapat 472 titik api di sana. Wilayah ini masuk dalam kategori tidak sehat dengan indeks AQI sebesar 553. Status siaga darurat ditetapkan sejak 8 Maret-31 Oktober 2019

5. Jambi

Ada 11.022 hektare lahan terbakar di Jambi dengan 78 titik api. Kualitas udara di Jambi termasuk sangat tidak sehat, dengan indeks 230.

Status siaga darurat ditetapkan sejak 23 Juli-20 Oktober 2019. (ykw/maf)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh