Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjar

Kementerian Pertanian Kawal Pertumbuhan Petani Milenial di Kabupaten Banjar

Avatar
513
×

Kementerian Pertanian Kawal Pertumbuhan Petani Milenial di Kabupaten Banjar

Sebarkan artikel ini
District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (18/11/2021). (Sumber Foto: Humas SMK PP Negeri Banjarbaru/koranbanjar.net)

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mencetak petani muda di banyak daerah lewat program petani milenial, dengan membangun sinergitas. Diantaranya, mengawal pertumbuhan petani milenial di Kabupaten Banjar.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Anak-anak muda inilah yang diharapkan mampu melaksanakan pertanian modern yang merupakan kunci peningkatan produktivitas. Untuk mengawal laju pertumbuhan petani milenial, sinergi dengan berbagai pihak pun dilakukan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, petani-petani muda harus bisa mengambil peran dalam pengembangan pertanian.

“Harapannya, melalui petani-petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi lain yang mendorong pertanian modern, sehingga swasembada pangan di negara kita nantinya benar-benar terwujud,” kata SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan, instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satu upaya yang dilakukannya dengan menggalakkan regenerasi petani.

“Kami gerakkan petani milenial melalui Balai Pelatihan Pertanian serta pendidikan vokasi pertanian. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas,” kata Dedi.

Dalam kerangka itu, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan UPT lingkup BPPSDMP di bawah Kementerian Pertanian selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Gedung Mahligai Sultan Adam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (18/11/2021).

Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Banjar H Saidi Mansyur serta dihadiri oleh Kepala SKPD lintas sektoral di Kabupaten Banjar, Pimpinan Organisasi Kepemudaan, Kepala Dinas TPH Kabupaten Banjar selaku DIT.

UPT Lingkup Kementerian Pertanian, fasilitator, mobilizer, serta penerima manfaat dari program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS).

Dalam sambutannya, Bupati Saidi menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat angka pengangguran di Kabupaten Banjar melonjak hingga mencapai hampir 4 persen pada tahun 2021 ini.

“Kondisi ini menjadi tantangan dan pekerjaan bersama untuk bahu-membahu bekerjasama serta berkolaborasi untuk bersinergi dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Banjar ini melalui perencanaan pembangunan daerah yang telah diselaraskan dengan visi dan misi Bupati Banjar.

“Kita telah merumuskan bahwa salah satu upaya dalam menekan angka pengangguran adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan,” papar Saidi.

Lebih lanjut Saidi mengucapkan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada Kementan dan SMK-PPN Banjarbaru selalu PPIU Kalimantan Selatan, di mana Kabupaten Banjar telah dipercaya sebagai penerima pogram YESS yang dilaksanakan hingga 2025 mendatang.

“Hemat kami, program YESS ini merupakan salah satu jawaban terhadap perwujudan atas visi dan misi Kabupaten Banjar untuk 5 tahun ke depan. Kami berharap seluruh kegiatan dari YESS Program ini dapat berjalan dengan baik,” harap Saidi.

Sementara itu, Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditya Permana mengharapkan dengan DMSF ini dapat terbentuk kolaborasi, integrasi dan harmonisasi supaya program ini benar-benar bermanfaat bagi generasi millenial, khususnya di Kabupaten Banjar.

Selain itu, Angga juga berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar pertemuan, tetapi juga ada tindak lanjut yang nantinya akan bermanfaat bagi calon penerima manfaat di Kabupaten Banjar.

Program YESS sendiri merupakan program dari Kementerian Pertanian bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Program ini bertujuan melahirkan wirausahawan muda di bidang pertanian yang modern, mandiri dan terampil, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian. (Humas SMKPP BJB/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh