Menjawab tantangan di era industri 4.0, Kementerian Pertanian (Kementan) menaruh harapan besar pada generasi milenial, salah satu upaya adalah meningkatkan kualitas Teaching Factory (TEFA)
BANJARBARU,koranbanjar.net – Tantangan atas pembangunan pertanian di Indonesia tak lepas dari pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian itu sendiri.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta agar generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian.
Mentan SYL optimistis kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai institusi pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya.
Salah satu upayanya adalah meningkatkan kualitas TEFA karena melalui TEFA ini peserta didik akan dapat meningkatkan kompetensinya sebagai wirausaha dan memiliki kesiapan untuk terjun di dunia industri yang sebenarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan Kementan melalui SMK-PP, Politeknik atau pendidikan vokasi, akan terus berupaya menghasilkan SDM yang profesional, berjiwa wirausaha, dan SDM mempunyai daya saing tinggi.
“Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri atau DuDi. Untuk itu kami menerapkan Teaching Factory, model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya (tempat kerja) dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi,” tegasnya.
Maka, guna mendukung TEFA di SMK-PP Negeri Banjarbaru, manajemen sekolah kembali menggelar pelatihan peningkatan kapasitas staf TEFA.
Pelatihan kali ini tentang Barista selama 5 hari, terhitung sejak Senin, (14/3/2022), bertempat di Kampus dan Laboratorium PHP SMK-PP N Banjarbaru.
Pelatihan bertema Barista komoditas kopi ini digelar selama 5 hari dan diikuti 8 orang peserta yang terdiri dari 4 guru, 4 tenaga laboratorium dan lapangan. Kali ini peserta mendapatkan pembelajaran dari Instruktur Coffee and Cocoa Training Center dari Surakarta, Jawa Tengah.
Di kesempatan ini, Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso saat pembukaan menyampaikan, “Kita memerlukan pembinaan yang intensif dan maksimal, maka digelarlah pelatihan ini guna terus meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi staf TEFA,” ujarnya.
Lanjut Kepala Sekolah, memaparkan, “Sebagai salah satu kegiatan dari Program YESS, pelatihan peningkatan kemampuan staf TEFA ini keluarannya berupa kemampuan yang nanti diteruskan kepada peserta didik untuk nantinya menciptakan lulusan yang berorientasi pada Job Seeker dan Job Creator,” paparnya.
“Saya mohon bapak-ibu peserta menggali ilmu yang diberikan narasumber kita, dan kami mohon narasumber memberikan ilmu dan juga masukan dalam segi fasilitas dan peralatan tentang per kopian,” pungkas Budi Santoso.
Instruktur Pelatihan ini, Sri Mulato dibantu Asisten Reza Muhammad kali ini memberikan materi kepada peserta diantaranya tentang panen dan pascapanen kopi, pengupasan buah kopi dan pencucian, pengupasan kulit kering dan sortasi, peringkat mutu biji kopi, peringkat mutu biji kopi.
Kemudian penyangraian biji kopi, pengemasan dan penyimpanan kopi bubuk, teknik penyeduhan, teknik penyeduhan, kewirausahaan kopi, manajemen produksi kopi, manajemen produksi kopi, manajemen produksi kopi, dan terakhir manajemen produksi kopi. (Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)