Kementerian Pertanian (Kementan) bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
HULUSUNGAISELATAN,koranbanjar.net – Melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
Program dilaksanakan di empat provinsi pada 19 kabupaten yaitu di provinsi Kalimantan Selatan (4 Kabupaten); Provinsi Sulawesi Selatan (5 Kabupaten); Provinsi Jawa Barat (5 Kabupaten); dan Provinsi Jawa Timur (5 Kabupaten).
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.
Pertama Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian.
“Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda pemudi harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” sebut Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS kembali menggelar Bimbingan Teknis bagi Wirausaha Pemula (Basic Training and Advanced Training for Start Up Young Entrepreneurs).
Kali ini PPIU Kalsel menggelar Bimtek Bagi Wirausaha Pemula dengan tema “Pelatihan Pengolahan Dan Pemasaran Kayu Manis,” bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Digelar selama 2 hari terhitung sejak Kamis (30/11/2023) sampai Jumat (01/12/2023), kegiatan diikuti oleh 25 orang Calon dan Penerima Manfaat Program YESS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Peserta dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang beragam antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan.
Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, menyampaikan bahwa Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas petani milenial di wilayah intervensi program di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam pengolahan dan Pemasaran Kayu Manis.
Selain itu, kegiatan ini juga mencakup sesi yang membahas Strategi Marketing dan
Packaging Kayu Manis, dengan memadukan praktek konvensional dan digital marketing.
Hal ini menjadi penting mengingat peran teknologi dan media sosial dalam mengangkat produk lokal semakin krusial. Para peserta diberikan wawasan dan keterampilan tentang pemasaran konvensional, sekaligus bagaimana memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan visibilitas dan penetrasi pasar.
Pelatihan ini juga memasukkan Materi Pengolahan Sirup Kayu Manis, diikuti dengan praktek pembuatan sirup tersebut.
Hal ini tidak hanya memberikan variasi pada produk akhir, tetapi juga memperluas potensi penghasilan para peserta, mengingat keberagaman produk yang dapat dihasilkan dari kayu manis.
Martha Nataleloni, salah satu peserta dari suku Dayak Meratus, antusias mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis tetapi juga membuka wawasan baru terkait potensi usaha kayu manis.
“Semoga pelatihan semacam ini terus berlanjut dan diadakan untuk komoditas-komoditas lain,” ujar Martha. Komentarnya mencerminkan harapan bahwa pelatihan semacam ini dapat meluas dan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di sektor pertanian,” harap Martha.
Kegiatan yang diwarnai dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran aktif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para wirausaha pemula di bidang pertanian, khususnya yang berfokus pada pengolahan dan pemasaran kayu manis.
Melalui pendekatan holistik ini, diharapkan mereka mampu mengoptimalkan potensi lokal dan memasarkan produknya dengan lebih efektif di era yang semakin kompetitif ini.
Adapun materi yang di dapatkan berupa Potensi dan Pemasaran Kayu Manis, Pengolahan Berbahan Kayu Manis, Pengolahan Bubuk Kayu Manis & Teh Kayu Manis, Strategi Marketing dan Packiging Kayu Manis, Praktek Konvensional Marketing dan Digital Marketing, dan Pengolahan Sirup Kayu Manis. (Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)