Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Kembangkan Desa Wisata di Kalimantan Selatan untuk Kontribusi Pendapatan

Avatar
391
×

Kembangkan Desa Wisata di Kalimantan Selatan untuk Kontribusi Pendapatan

Sebarkan artikel ini
Kadis PMD Kalsel Zulkifli, Kamis (19/8/2021). (Sumber Foto: Kominfo Kalsel)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyatakan dalam kembangkan desa wisata di Kalimantan Selatan untuk kontribusi pendapatan berperan penting, agar desa bisa memiliki anggaran tersendiri untuk pembangunan.

BANJARMASIN,koranbanjar.net – Jadi, desa wisata itu harus bisa memberikan kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), kalau dikelola pribadi itu bukan desa wisata dan harus dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“BUMDes yang memberikan kontribusi kepada desa agar bisa mandiri dan berkembang,” kata Kepala Dinas PMD Kalsel, Zulkifli di Banjarbaru, Kamis (19/8/2021).

Disebutkan Zulkifli, dari tahun 2019 tercatat 70 desa telah diajukan menjadi desa wisata.

“Klasifikasi desa wisata ini sudah dilaksanakan, tetapi masih terkendala pandemi COVID-19 dan proses tersebut jadi terlambat,” ujar Zulkifli.

Apabila 70 desa wisata bisa terbentuk nantinya, Zulkifli berharap masing-masing BUMDes dapat memanfaatkan potensi untuk menambah maupun memperbaiki perekonomian desa.

“Sampai saat ini Kalsel hanya mempunyai satu desa wisata yang terletak di Kabupaten Banjar Kecamatan Aranio Desa Tiwingan Lama,” tambah Zulkifli.

Zulkifli pun mengatakan, ketika suatu desa telah diberikan predikat desa wisata, maka pemerintah desa beserta BUMDes harus mampu membuat anggaran sebaik mungkin demi menunjang potensi desa wisata.

“Untuk masalah anggaran yang pasti itu kebijakan BUMDes masing – masing dan yang pasti dana itu bisa diambil dari dana desa,” tutur Zulkifli.

Tidak hanya itu, Zulkifli menjelaskan perlu dilaksanakan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) desa untuk meningkatkan mutu objek wisata.

“Memang desa wisata memerlukan warga desa yang sudah diberi pelatihan atau binaan dari Dinas Pariwisata agar nantinya mereka bisa jadi pemandu wisata di desa tersebut,” kata Zulkifli. (kominfokalsel/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh