Kedai Santuy merupakan salah satu tongkrongan yang hits dan populer di Kota Banjarbaru. Kalimantan Selatan. Di Kedai Santuy, pengunjung dimanjakan dengan berbagai konsep unik dan menarik. Pengunjung bisa bersantai ala-ala berkemah atau lesehan di atas hamparan batu putih yang bisa menjadikan pengalaman bersantai jauh lebih berkesan.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Jauh sebelum Kedai Santuy berdiri, ada kisah menarik yang diceritakan pasangan suami istri, Akhmad Nur Yasin dan Lian Wijayanti selaku pemilik kepada koranbanjar.net.
“Awalnya dulu toko kelontong yang dikelola oleh orangtua dan sempat berhenti dan kosong untuk disewakan. Namun kondisi saat itu daerah ini masih sepi ditambah lagi jauh dari perkotaan sehingga tidak ada yang berminat,” pungkas Lian menngawali cerita.
Melihat kondisi itu, Lian berinisiatif mengelola toko dengan menjadikannya toko kelontong kembali namun hasilnya tidak sesuai harapan. “Ternyata rejekinya kurang baik di situ,” ujar Lian tak patah semangat untuk mencari jalan keluar agar toko tersebut tidak sia-sia.
“Bahkan sempat dijadikan warung kopi juga. Ruangan toko kelontong pun kami sekat untuk dijadikan warung kopi kecil-kecilan, ” pungkasnya.
Berdiri Sejak 2019
Perjalanan berdirinya kedai Santuy terbilang cukup unik. Bukan ingin menjadikannya tempat usaha semata , namun kedai santuy ternyata bagian dari solusi agar antara Akhmad Nur Yasin dan Lian Wijayanti bisa berkumpul setiap waktu dan sepanjang hari.
“Dulu kami LDR-an (long distance relationship-red). Suami bekerja jauh sehingga jarang bertemu. Dari sinilah kami saling berkomunikasi untuk membangun usaha dan dikelola bersama-sama,” kenang Lian. “Jadilah Kedai Santuy yang resmi berdiri sejak November 2019. Diberi nama Santuy terbersit dari melihat seringnya remaja bersantuy ria di depan toko kelontong untuk makan dan minum,” imbuhnya.
Diceritakan lebih jauh, Akhmad Nur Yasin mengakui perjalanan Kedai Santuy tidak semulus yang diperkirakan. “Mungkin faktor lokasinya jauh dan masih sepi. Selain itu tepat di bulan Februari 2020 terjadi musibah Covid-19 yang memaksa Kedai Santuy sementara tutup,” pungkas Nur Yasin.
Dari bulan Februari sampai Agustus 2020, Nur Yasin memanfaatkan waktu tersebut untuk berbenah. “Kami putuskan untuk fokus membenahi kedai santuy dan mengalahkan toko kelontong dijadikan ruangan untuk kedai semua.”
Setelah semua tertata rapi, Lian melihat satu-dua orang mulai berdatangan ke kedainya. “Padahal cuma satu orang dari luar yang datang ke kedai, tapi bahagianya luar biasa sekali,” ujar Lian beralasan karena pelanggan yang sering datang masih dari wilayah Kedai Santuy.
Mengenai promosi, Lian menceritakan sempat bertemu teman SMA bernama Rofi’i dan memperkenalkan kepada bosnya dan kebetulan seorang selebgram yang sudah memiliki banyak follower di Instagram.
“Pernah saya kedatangan teman SMA dan dia memperkenalkan kepada bosnya mbak Yani dari Mode Ungu. Kebetulan dia selebgram. Setelah dia foto-foto suasana Kedai Santuy dan mengunggahnya di instagram, banyak orang mulai mengenal Keday Santuy dan banyak yang datang berkunjung,” ujar Lian sangat berterimakasih atas bantuan tersebut.
Dalam perjalanan selanjutnya, baik Lian mapun Nur Yasin mengakui banyak terjadi perubahan konsep di Kedai Santuy. “Kami sadar lokasi Kedai Santuy jauh dari perkotaan, bisa di bilang di hutan. Jadi kami menyesuaikan kondisi tersebut. Seperti membangun konsep ala-ala perkemahan, taman dan menambah berbagai ornamen agar lebih estetik.”
Saat ini pengunjung Kedai Santuy sudah berdatangan dari berbagai kota. “Ada yang dari Pelaihari, Banjarmasin, Martapura dan Banjarbaru sendiri,” ungkap Lian.
Movie Nyantuy

Ide mengadakan fasilitas Movie Santuy bermula dari banyaknya pertanyaan yang dikirim orang-orang melalui akun medsos. “Banyak yang nanya apakah Kedai Santuy tidak ingin mengadakan Nonton bareng atau layar tancap, nah dari situ awalnya kenapa saat ini ada layanan Movie Santuy,” ujar Lian menceritakan.
Diceritakan lebih lanjut, untuk menghindari pelanggaran hak cipta dan perijinan, Movie Nyantuy menggunakan layanan Disney Hotstar Streaming. “Movie nyantuy ini konsepnya bukan seperti bioskop. Film yang ditayangkan pun berlangganan dari Disney Hotstar Streaming. Jadi pengunjung juga wajib memiliki aplikasi tersebut terlebih dahulu. Mereka nonton streaming di layar kita,” ungkapnya.
Terkait jumlah tenda yang tersedia dan cara untuk nonton bareng di Movie Nyantuy ada beberapa hal yang harus dilakukan.. “Ada 10 tenda dengan kapasitas 3 orang dewasa atau 2 orang dewasa dengan 2 orang anak maksimal 10 tahun (satu keluarga). Bagi yang ingin nonton mereka wajib reservasi terlebih dahulu dengan biaya weekend Rp.100.000 dan weekday (hari biasa) Rp.75.000. Untuk film kami yang menentukan,” terangnya.
Harga Menu Kedai Santuy
Harga menu makanan dan minuman di Kedai Santuy terbilang cukup murah dan terjangkau. “Untuk makanan berat mulai dari Rp.12 .000 untuk penyet tempe dan untuk ikan nila Rp.35.000. Sementara minuman mulai dari 17.000 untuk Jus Alpukat sisanya di bawah harga tersebut dan termurah harga Rp.6.000.”
Kontak Kedai Santuy
Bagi Anda yang berminat dan penasaran ingin datang ke Kedai Santuy bisa menghubungi atau reservasi terlebih dahulu di nomor berikut:
HP/WhatsApp: 0821-5847-8529 atau langsung terhubung klik di sini
IG: @kedaisantuypalam
Alamat: Jl. Taruna Bhakti RT. 12 RW. 04 Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
(*hip)