Kecelakaan maut di Kayu Tangi Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, sebuah mobil Honda Mobilio menabrak seorang driver Ojek Online (Ojol) hingga tewas mengenaskan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Peristiwa ini terjadi Minggu (1/1/2023) sekitar pukul 21.15 Wita atau jam 9 malam lewat.
Berdasarkan penelusuran media ini, Senin (2/1/2023), salah satu saksi sesama ojol bernama Indra Setiawan, mengaku menyaksikan malam tragedi maut di dekat atau seberang Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang menghilangkan nyawa rekannya itu.
Diceritakan Indra, malam itu dirinya sedang asik berkumpul bersama temannya sesama ojol di atas sebuah trotoar dekat SMK 4 Banjarmasin.
“Tiba-tiba saya melihat ada Honda Mobilio warna putih melaju dari arah Kayu Tangi, bunyinya seperti mengaum,” kata Indra.
Setelah berlalu dari pandangan, beberapa saat terdengar kabar kalau mobil tersebut menabrak seorang ojol.
“Ada yang mendatangi kami di sini mengatakan kalau ada mobil menabrak teman saya,” ujarnya.
Mendengar kabar itu, bergegaslah Indra bersama beberapa temannya mendatangi lokasi kejadian.
“Ternyata benar, tetapi korban bukan teman yang saya kenal, hanya rekan sesama ojol,” ungkapnya.
“Korban saat itu berada di atas sungai dalam posisi telentang dan sudah meninggal dunia,” terangnya.
Dari indentitas diri, korban diketahui bernama Rahmadi (50) warga Teluk Tiram Ampera III Banjarmasin.
Sementara sepeda motor korban kondisinya rusak parah hampir tak bisa dikenali lagi.
“Jadi seperti bulat menyatu tak berbentuk lagi,” tuturnya.
Kemudian lanjut Indra, dirinya tidak berani mengangkat korban hingga menunggu relawan emergency mengevakuasinya.
“Kebetulan juga ada dua petugas Polisi naik sepeda motor datang, baru korban dievakuasi,” ucapnya.
Saat diangkat, lanjut Indra, kondisi wajah dan telinga korban masih mengeluarkan darah segar.
Sementara Honda Mobilio kondisinya rusak parah menabrak sebatang pohon Akasia yang berada di lokasi itu.
Menurut Indra, di dalam mobil tersebut ada dua orang pemuda rata-rata berusia sekitar 20 tahun lebih.
Akan tetapi salah satu diantaranya melarikan diri (kabur).
“Karena waktu itu dua pemuda ini nyaris jadi sasaran amuk massa. Mereka mau menghakimi pemilik mobil” ungkapnya.
Namun kata Indra, dirinya berhasil melerai tindakan main hakim sendiri itu.
“Saya bilang, jangan dipukuli mending kita serahkan ke pihak berwajib, namun massa makin banyak saya tak mampu menghalaunya,” kata Indra.
Emosi massa makin memuncak ketika mendengar pemuda pemilik mobil itu berteriak berkata “Aku orang Sulawesi”.
“Lalu disahut oleh mereka, ini Banjarmasin. Nah disitulah warga makin terpancing, hingga nyaris bonyok pemuda itu, namun polisi datang tepat waktu dan mengamankannya,” ceritanya.
Hingga berita ini diturunkan, kasus kecelakaan maut yang menewaskan seorang ojol itu masih dalam penyelidikan pihak Polresta Banjarmasin. (yon)