Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Barito Kuala

Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru di Barito Kuala Akan Dikembangkan Menjadi Transpolitan

Avatar
46
×

Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru di Barito Kuala Akan Dikembangkan Menjadi Transpolitan

Sebarkan artikel ini
DPRD Kabupaten Barito Kuala berfoto bersama Wakil Menteri Transmigrasi RI, Viva Yoga Mauladi. (Foto: Humas DPRD Kabupaten Barito Kuala)

Saya senang dan bangga bahwa di kawasan transmigrasi Cahaya Baru, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, tidak ada desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal.

BATOLA, koranbanjar.net – Hal itu disampaikan Wakil Menteri Transmigrasi RI, Viva Yoga Mauladi, Selasa (7/2/2025) di Kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Kalibata, Jakarta pada acara audiensi DPRD Kabupaten Barito Kuala Bersama Bupati terpilih Batola periode 2024 dengan Kementrian Transmigrasi RI.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Wakil Menteri Transmigrasi RI, Viva Yoga Mauladi mengatakan status desa yang berada di 7 kecamatan itu tercatat sebagai desa mandiri 6, maju 35, dan berkembang 7 dari total 48 desa.

Data tersebut dipaparkan saat dia melakukan rapat kerja dengan Bupati Barito Kuala terpilih, Bahrul Ilmi Ketua DPRD Barito Kuala Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, dan kepala dinas terkait serta anggota DPRD.

Lanjut Wamen, di sektor pertanian, kawasan seluas 61.147,70 Ha itu memiliki komoditas unggulan yakni jeruk, padi, dan jamur tiram. Ke depan akan muncul pusat industri.

“Dengan pembangunan yang terintegrasi bersama kementerian lainnya maka pembangunan yang Kita lakukan menjadi lebih efisien dan efektif,” ujarnya sembari berharap kemajuan di Cahaya Baru sebagai kawasan unggulan transmigrasi bisa menjadi teladan bagi desa dan kawasan transmigrasi lainnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Batola, Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono Berharap kawasan transmigrasi cahaya baru di kabupaten barito kuala bisa menjadi salah satu prioritas program kementerian Transmigrasi dalam RPJMN 2024-2029.

“Saya juga berharap inovasi padi apung dapat diterapkan di kecamatan jejangkit, karena kawasan tersebut sering terdampak banjir, sehingga masyarakat yang mayoritasnya bertani tidak dapat bercocok tanam sebagaimana mestinya,” ujarnya.

(max/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh