Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kawasan Food Estate Dirancang dengan Model Bisnis

Avatar
293
×

Kawasan Food Estate Dirancang dengan Model Bisnis

Sebarkan artikel ini

Kawasan food estate atau lumbung pangan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dirancang dengan model bisnis berbasis korporasi pertanian sesuai dengan instruksi presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

PULANG PISAU,koranbanjar.net – Pengembangan lumbung pangan akan dilakukan secara terintegrasi mencakup berbagai komoditas, seperti tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan peternakan di suatu kawasan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Intruksi Presiden Jokowi dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo yang menjadikan Program Food Estate sebagai Program SPP atau Super Priority Program.

Ini merupakan upaya terobosan pemerintah dalam menyediakan tambahan stok pangan nasional.

Menindaklanjuti tahapan kegiatan Food Estate, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono melakukan Kunjungan kerja ke Desa Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Sabtu (7/11/2020).

Dalam kunjungan kerja Sekjen Kementan, tampak hadir Dirjen PSP Sarwo Edi, Kepala Badan BPPSDMP Kementan Prof Dedy Nursyamsi, Kadis Pertanian Pulang Pisau, Kepala BBPP Binuang Yulia Asni Kurniawati dan pejabat lainnya lingkup Kementerian Pertanian.

Dalam paparannya, Momon Rusmono mengatakan, Food Estate di Kapuas dan Pulang Pisau ini ialah program SPP (Super program prioritas).

Oleh karena itu program ini harus dilakukan secara serius, benar dan penuh rasa tanggung jawab.

Food Estate ialah program SPP, Super Program Priority, Program dengan skala prioritas yang harus didahulukan guna menunjang ketersediaan pangan secara nasional smendukung ketahanan pangan nasional.

“Kita harus serius dan all out,” imbuh Momon.

Dalam kesempatan kunjungan kerjanya, Momon memberikan bantuan Laptop kepada Penyuluh untuk mendukung kegiatan operasional di lapangan.

Namun, PPL harus menjalankan tugasnya dengan penuh pertanggung jawaban. Jika Penyuluh dinilai tidak bertanggung jawab, malas-malasan, maka petani dapat melaporkan kepada Menteri melalui Sekjen.

Sekjen Momon juga menekankan, untuk LTT tiap hari harus berjalan dan dilaporkan, Alsintan harus dimanfaatkan secara maksimal dan dikelola dengan Manajemen UPJA, menumbuhkan SDM Petani, Poktan dan Gapoktan.

Di Pandih Batu harus ada korporasi, gabungan dari Gapoktan, dengan pengelolaan keuntungan yang profesional, Gapoktan bersama terdiri  minimal 2 Gapoktan dan menjadi PT (Korporasi), ada RMU Modern, ada outlet, ada perkantorannya.

“Kadis Pulpis, Gapoktan, PPL akan saya bawa ke Korporasi Modern untuk kunjungan kerja di Jawa Barat,” ujar Momon.

Dalam kesempatan ini Dirjen PSP Sarwo Edi menyampaikan paparan. Menekankan kekurangan jumlah tanam harus dikejar secara maksimal mengingat sudah waktu bulan tanam dan saprotan juga telah disalurkan.

Pulang pisau ini sudah sekitar 7400 ha olah tanah sementara tanam sekitar 3600 ha, ia mengharapkan sisanya untuk segera kejar dan kerjakan tanam.

“Pak Kadis Pertanian Pulang Pisau untuk segera tanam karena benih sudah disalurkan dan TR 4 yang nganggur mohon dimanfaatkan mengolah lahan sisanya sekitar 2600 ha,” ujar Sarwo Edi.

Dalam kesempatan ini juga Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedy Nursyamsi menyampaikan beberapa arahannya.

Kabadan BPPSDMP berucap, residen sudah menetapkan Food Estate harus berbasis korporasi.

Ini merupakan penghargaan luar biasa bagi Kapuas dan Pulpis. Banyak multi player effect dalam pembangunan Food Estate ini, seperti sarana pertanian menjadi baik, alsintan terpenuhi.

“Tak kalah penting pengangkatan sejumlah THL TBPP menjadi ASN P3K,” ujarnya.

” Saat ini diolah 7400 ha, yang ditanam baru 3600 ha. Ayo support semua kekurangan tanam, siapkan gerakan tanam, siap gerakan alsintan, siapkan gerakkan korporasi,” tutup Prof Dedy.

Menarik, beberapa petani diajak untuk diskusi tanya jawab dengan Sekjen Kementan.

Beberapa permintaan petani yakni minta bantuan bangunan Posko Food Estate bagi Petani. Tentunya, para petani tak lupa mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah selama ini yang dinilai sangat membantu petani.

“Kami berharap agar petani dibuatkan agrowisata tani, dengan adanya tanaman pertanian yang dapat dicontoh dan memotivasi petani untuk memanfaatkan lahan kosong di setiap pojok rumah dengan gerakan menanam, baik berupa pertanian terpadu maupun rumah pangan lestari,” papar Mujiono, seorang petani belanti Siam. (bbppbinuang/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh