BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ketua Konservasi Flora dan Fauna Kalimantan Selatan, Zulfa Asma Fikra mengaku terkejut, masih ada yang tidak mengetahui bahkan seolah tidak perduli bahwa keberlangsungan hidup Pohon Kasturi,.merupakan flora maskot Bumi Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan) terancam, dan bisa dikatakan sudah hampir punah.
“Bagaimana mungkin kita tidak tahu, kalau flora maskot kebanggaan kita sampai dinyatakan punah di alam liar, jujur saya terkejut dan tersentak mendengar hal tersebut,” ujarnya kepada koranbanjar.net, saat ditemui di ruang Fraksi Demokrat Gedung DPRD Kalsel Banjarmasin, Senin (10/2/2020).
Untuk itu kata legislator muda ini pada peringatan Hari Menanam Nasional 2019 lalu, dirinya bersama teman-teman komunitas lingkungan mencanangkan giat tanam kasturi untuk pelestariannya.
Pohon kasturi (Mangifera Casturi) yang juga merupakan flora ikon kebanggaan Provinsi Kalsel, saat ini populasinya di dalam liar dinyatakan punah oleh lembaga konservasi internasional, International Union for Conservation of Nature ( IUCN ) sejak tahun 2016 lalu.
Sebagaimana dilansir pada 1 Januari 2014 dilakukan asesmen oleh tim ahli IUCN terhadap keberadaan tanaman Kasturi dinyatakan punah di alam atau Extinct In The Wild (EW)
Belakangan anggota komisi IV ini sedang membangun kawasan percontohan tumbuhan buah lokal yang langka, khususnya pohon kasturi dikawasan lahan basah, Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Tujuannya selain untuk pelestarian, dan juga untuk edukasi, riset serta wisata minat khusus. Berharap kawasan ini menjadi semacam arboretum tumbuhan buah lokal Kalimantan, khas lahan basah di Indonesia.
“ Pada hari ini, kami melakukan penanaman secara simbolis pohon kasturi yang dinyatakan punah,” ucapnya saat menghadiri HPN 2020 kemarin.
Momen tersebut sekaligus menandai diresmikannya Arboretum Taman Buah Lokal di kawasan Anjir Muara, Barito Kuala.(yon)
