Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kasian, Dua Bersaudara Ini Sudah Dua Tahun Tinggal Di Rumah Yang Nyaris Roboh

Avatar
220
×

Kasian, Dua Bersaudara Ini Sudah Dua Tahun Tinggal Di Rumah Yang Nyaris Roboh

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU – Dua bersaudara Siti Fatimah (60) dan Romlah (43) terpaksa tinggal di rumahnya yang nyaris roboh bersama dua orang anak Romlah yang masih berumur 18 tahun dan 3,5 tahun di Kelurahan Sungai Tiung RT 14 RW 4 Kecamatan Cempaka.

Rumah yang merupakan warisan dari orang tua mereka itu diketahui sudah mengalami kerusakan selama 2 tahun terakhir ini.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ekonomi yang minim membuat mereka tidak mampu untuk memperbaikinya. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja hanya secukupnya saja.

Berbulan-bulan sudah dua bersaudara ini beserta dua orang anaknya hidup bersama kekhawatiran akan runtuhnya rumah yang mereka tinggali itu.

Bagaimana tidak, kondisi rumah yang merupakan satu-satunya andalan untuk mereka tempati mengalami kerusakan hingga pada bagian atap.

Tak cukup sampai di situ, pada bagian dinding pun sudah lapuk. Kondisi tersebut diperparah dengan posisi rumah yang sudah miring hampir runtuh akibat hampir semua bagian rumah sudah lapuk.

Keadaan menyedihkan demikian membuat Fatimah bersama tiga orang anggota keluarganya mengungsi ke rumah saudaranya agabila hujan sedang turun.

Menurut Fatimah, apabila hujan sedang turun, ia takut rumah yang ditempatinya roboh.

“Sekitar 2 tahun rumah ini miring. Setiap hujan turun disertai angin kami takut tidur disini sehingga membuat kami memilih mengamankan diri ke rumah saudara sambil menunggu hujan berhenti. Bahkan, saat hujan terakhir pada Selasa (31/1) kemarin, hujan deras dan angin kencang membuat rumah ini hampir roboh,” ungkapnya.

Kini, kemiringan rumah mereka tersebut sudah sampai mengenai rumah tetangga di sampingnya.

“Sebagian dindingnya di bongkar takut roboh. Ini saja sudah mengenai rumah tetangga yang disamping,” ucapnya.

Fatimah menceritakan, hingga sampai saat ini masih belum peninjauan dari pihak Pemerintah setempat terhadap rumahnya tersebut.

“Yang pernah meninjau hanya Ketua RT terdahulu sebelum berganti, tapi tidak ada komentar juga,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua RT 14, Akhyar, saat dikonfirmasi melalui telepon, mengatakan bahwa sudah ada upaya dari pihak RT yang terdahulu untuk membantu warganya tersebut.

“Sebelumnya sudah ada upaya membantu dari Ketua RT terdahulu, namun untuk sekarang belum ada upaya untuk membantu,” ucap Akhyar.

Sedangkan warga sekitar, mengatakan prihatin dengan kondisi rumah Fatimah yang sudah tidak layak huni tersebut. “Kasian, rumahnya itu sudah tidak layak huni. Biaya membaiki juga tidak ada,” ujar Siti Khodijah salah satu warga Kelurahan Sungai Tiung.

Kini, Fatimah hanya bisa berharap akan mendapatkan keringan hati dari pihak Pemerintah setempat agar bisa membantu untuk memperbaiki rumahnya tersebut. (maf/sai)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh